Fakta Menarik Tentang “Nothing Else Matters” – Metallica

Jakarta – Metallica adalah salah satu band rock legendaris yang memiliki banyak lagu hits dan digemari oleh banyak orang. Salah satu lagu mereka yang paling ikonik adalah “Nothing Else Matters”. Jika kamu ingin mengetahui makna dan lirik lagu ini, berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Musixmatch dan Songfacts pada 10 Agustus 2023.

Makna Lagu “Nothing Else Matters”

“Nothing Else Matters” merupakan salah satu lagu paling terkenal dari album kelima Metallica, Metallica (juga dikenal sebagai The Black Album), yang dirilis pada tahun 1991.

Lagu ini memiliki makna yang mendalam tentang hubungan pribadi dan perasaan cinta. Liriknya menggambarkan perasaan cinta yang tulus serta hubungan yang kuat antara dua orang. Lagu ini juga mengekspresikan dedikasi, keberanian untuk melangkah maju bersama, dan ketulusan perasaan yang dirasakan dalam suatu hubungan.

Selain itu, Nothing Else Matters menunjukkan kerentanan emosional dan keterhubungan mendalam antara dua individu, menciptakan nuansa yang penuh dengan keintiman dan kepercayaan.

Lirik Lagu “Nothing Else Matters” – Metallica

So close, no matter how far
Couldn’t be much more from the heart
Forever trusting who we are
And nothing else matters

Never opened myself this way
Life is ours, we live it our way
All these words, I don’t just say
And nothing else matters

Trust I seek and I find in you
Every day for us something new
Open mind for a different view
And nothing else matters

Never cared for what they do
Never cared for what they know
But I know

So close, no matter how far
It couldn’t be much more from the heart
Forever trusting who we are
And nothing else matters

Never cared for what they do
Never cared for what they know
But I know

I never opened myself this way
Life is ours, we live it our way
All these words, I don’t just say
And nothing else matters

Trust I seek and I find in you
Every day for us something new
Open mind for a different view
And nothing else matters

Never cared for what they say
Never cared for games they play
Never cared for what they do
Never cared for what they know
And I know, yeah, yeah

So close, no matter how far
Couldn’t be much more from the heart
Forever trusting who we are
No, nothing else matters

5 Fakta Tak Terlupakan tentang The Cranberries dan Mendiang Dolores O’Riordan

The Cranberries, band asal Limerick, Irlandia, pasti sudah tidak asing bagi generasi 90an. Dengan aliran pop alternatif, band ini berhasil mencuri perhatian dunia lewat lagu-lagu hits seperti Zombie dan Dreams.

Namun, pada hari ini, Selasa (16/1/2018), The Cranberries kembali menjadi sorotan dunia, sayangnya bukan karena karya mereka, melainkan karena meninggalnya vokalis utama, Dolores O’Riordan. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak. Generasi sebelumnya merasa kehilangan suara khas O’Riordan, sementara generasi muda mulai mencari tahu lebih dalam tentang siapa O’Riordan dan karya-karyanya bersama The Cranberries.

Untuk mengenang O’Riordan dan band yang membesarkannya, berikut adalah 5 fakta menarik tentang The Cranberries:

1. Awalnya Bernama The Cranberry Saw Us

The Cranberries bukanlah nama asli band ini. Saat pertama kali dibentuk pada tahun 1989, band ini bernama The Cranberry Saw Us. Band ini awalnya terdiri dari Mike Hogan (bass), Noel Hogan (gitar), Fergal Lawler (drum), dan Niall Quinn (vokal). Namun, Niall Quinn keluar dalam waktu kurang dari setahun, sehingga band ini mencari vokalis baru. Setelah audisi, Dolores O’Riordan bergabung, dan nama band pun berubah menjadi The Cranberries. Band ini kemudian mencuri perhatian dengan album pertama mereka, Everybody Else Is Doing It, So Why Can’t We?.

2. Band Terbesar Irlandia Setelah U2

Kesuksesan album pertama The Cranberries yang dirilis pada 1993 membawa mereka ke puncak popularitas. Band ini bahkan sempat dijuluki sebagai band terbesar Irlandia setelah U2. Setelah 1993, popularitas mereka melesat, tidak hanya di Britania Raya, tetapi juga di Amerika. Salah satu bukti kesuksesan mereka adalah lagu Linger yang menduduki peringkat 8 di Billboard Hot 100, dan album No Need to Argue yang debut di peringkat 6 di tangga lagu Amerika. Album tersebut mendapatkan 5 kali platinum di Kanada, Swiss, dan 7 kali platinum di Amerika Serikat.

3. Ditinggal 2 Personel

Selain Niall Quinn yang keluar di awal karier, The Cranberries juga harus merasakan kehilangan vokalis utama mereka, Dolores O’Riordan. Setelah hampir tiga dekade berkarier, O’Riordan meninggal dunia pada 15 Januari 2018, meninggalkan kekosongan besar dalam sejarah band ini.

4. Hiatus, Bubar, dan Reuni

Meskipun menjadi salah satu band terbesar Irlandia, perjalanan karier The Cranberries tidak selalu mulus. Setelah satu dekade berkarier, band ini memutuskan untuk hiatus pada awal 2000an dan bubar pada akhir 2003. Para personel kemudian melanjutkan karier solo. Namun, enam tahun kemudian, The Cranberries reuni pada 2009. Mereka tidak hanya manggung bareng, tetapi juga merilis album baru berjudul Roses. Pada 2017, mereka juga merilis album Something Else dan mengumumkan tur Eropa dan Amerika, meskipun tur tersebut dibatalkan karena kondisi kesehatan O’Riordan.

5. Peran Besar Dolores O’Riordan

Dolores O’Riordan lebih dari sekadar vokalis. Dia bisa dianggap sebagai penyelamat bagi The Cranberries. Kehadirannya menggantikan Niall Quinn membuka babak baru bagi band ini dan memperpanjang masa kejayaannya. Selain itu, O’Riordan juga berperan besar dalam menulis lagu-lagu hits mereka. Album pertama yang sukses besar hingga meraih sertifikat Gold di Amerika adalah hasil karya O’Riordan. Dalam wawancara dengan Rolling Stone pada 1995, O’Riordan mengungkapkan, “Aku tahu dengan pasti soal apa lagu-lagu di album itu. Dan aku tahu dengan jelas pada malam apa aku menulisnya dan mengapa aku menulis itu. Dan, aku bangga pada semuanya karena mereka mampu mengelaborasi apa yang aku rasakan kala itu dengan baik.”

Dolores O’Riordan dan The Cranberries akan selalu dikenang sebagai salah satu ikon musik dunia, dengan kontribusi besar dalam dunia musik alternatif.

Mengenal Lebih Dekat Lagu ‘Rumah Kita’ God Bless dan Makna yang Tersirat di Setiap Liriknya

Lagu “Rumah Kita” dari God Bless menjadi salah satu hits ikonik yang sangat populer. Lagu ini terdapat dalam album Semut Hitam, yang juga dikenal sebagai album terlaris dari grup band legendaris tersebut. Lagu “Rumah Kita” sudah seperti milik publik, sering dinyanyikan dan dikenang banyak orang.

Lagu ini diciptakan oleh Ian Antono, gitaris God Bless. Ian mengungkapkan bahwa lagu “Rumah Kita” menggambarkan perjalanan hidupnya dalam dunia musik Indonesia. Ia teringat saat meninggalkan kota kelahirannya di Malang untuk merantau ke Jakarta yang saat itu penuh ketidakpastian.

Dalam wawancara, Ian mengatakan bahwa lirik “haruskah kita beranjak ke kota… yang penuh dengan tanya…” mencerminkan perasaan dan pengalaman pribadinya di awal karir sebagai musisi. Menurut Ian, bertahan hidup di Jakarta waktu itu tidaklah mudah.

Selain itu, dalam lagu ini juga terdapat tiga jenis bunga yang disebutkan: bunga anyelir, bunga melati, dan bunga bakung. Ian menjelaskan bahwa ketiga bunga tersebut adalah usulan dari istrinya, yang membantunya menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bunga-bunga yang identik dengan kehidupan orang kampung.

  • Bunga bakung menggambarkan bunga yang umum tumbuh di desa.
  • Bunga anyelir dan melati mewakili kehidupan orang berada di kota.

Dengan lirik yang penuh makna dan mudah diterima, “Rumah Kita” telah menjadi lagu yang tidak hanya ikonik bagi God Bless, tetapi juga begitu dekat dengan hati masyarakat.

God Bless: Jejak Legenda Rock Indonesia yang Masih Menginspirasi

JAKARTA – Sejarah grup band God Bless memang menarik untuk dibahas. Para penggemar musik rock Indonesia pasti tak asing dengan grup musik legendaris ini. Band yang sudah melalang buana selama setengah abad ini memiliki tempat di hati pecinta musik Indonesia. Meskipun banyak band yang lahir pada era yang sama kini telah menghilang, God Bless justru masih tetap bertahan hingga saat ini.

Penasaran dengan sejarah dan perjalanan grup musik rock ini? Simak penjelasannya berikut yang dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (29/3/2023).

Sejarah Grup Band God Bless

Lahir pada tahun 1970-an, God Bless bermula setelah kepulangan musisi internasional Ahmad Albar dari Belanda. Ia kemudian mengajak gitaris Ludwig Lemans, yang sebelumnya bergabung dengan band Clover Leaf, untuk bergabung. Keduanya tertarik dengan maraknya grup musik rock di Indonesia.

Tak lama setelah itu, Ahmad Albar, yang akrab disapa Iyek, mengajak Donny Fatah, seorang bassist berbakat, Yockie Suryoprayogo sebagai kibordis, dan Fuad Hasan sebagai drummer. Setelah para personel terkumpul, pria yang kini berusia 76 tahun ini baru memikirkan nama band.

Bagi Iyek, pemilihan nama bukanlah perkara mudah. Mereka sempat mencoba beberapa nama, seperti The Balls, The Road, The God, hingga Crazy Wheels, namun semua nama tersebut dianggap tidak mewakili karakter mereka. Hingga pada penghujung Desember 1972, mereka akhirnya menemukan nama yang tepat, yaitu God Bless.

Uniknya, nama band ini terinspirasi dari sebuah kartu ucapan yang tergeletak di meja tamu rumah adik Iyek, Camelia Malik, yang bertuliskan “May God bless you!”.

Sejak saat itu, God Bless bukan hanya sekadar identitas band, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak band lainnya. Meskipun awalnya tidak memiliki single original, grup ini berhasil mewakili karakter band rock sejati dengan budaya anti-kemapanan, kebebasan yang paripurna, serta gaya busana nyentrik dan aksi panggung yang liar, yang membuat para pecinta musik rock terpesona.

Perjalanan God Bless

Pada puncak kepopulerannya, God Bless menghadapi ujian berat ketika kehilangan dua personel mereka, Fuad Hasan dan Soman Lubis (pengganti Yockie), dalam sebuah kecelakaan. Selain itu, Ludwig sang gitaris juga mengundurkan diri. Namun, Iyek dan Donny tidak larut dalam kesedihan dan segera merekrut Yockie kembali serta mengajak Ian Antono untuk mengisi posisi gitar dan Teddy Sujaya sebagai drummer.

Album perdana mereka, God Bless, akhirnya dirilis pada 1975. Setelah vakum selama satu dekade, God Bless kembali muncul pada 1985 dengan formasi yang sedikit berbeda. Pada formasi ini, Iyek menjadi vokalis, Donny Fatah bermain bass dan vokal, Ian Antono menjadi gitaris, Dodo Zakaria mengisi posisi kibordis, dan Teddy Soedjaya sebagai drummer. Setahun kemudian, Yockie kembali menggantikan posisi Dodo.

Dua tahun setelahnya, album ketiga mereka, Semut Hitam, dirilis dan sukses besar di pasaran, menjadi album terlaris mereka.

Hingga kini, God Bless masih bertahan meski sering berganti-ganti personel. Bahkan, pada konser 48 Tahun God Bless Berkarya, band ini mendapat penghargaan dari Presiden Jokowi sebagai salah satu band legendaris Indonesia.

Profil Nike Ardilla: Perjalanan Karier dan Legacy Sang Legenda Musik Indonesia

Nike Ardilla, lady rocker Indonesia yang karyanya melegenda, kembali menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, lagu kolaborasinya dengan Melly Goeslaw yang dibuat menggunakan teknologi AI berhasil dirilis pada 6 Desember 2023 lalu.

Penyanyi yang dikenal sebagai ‘Ratu Rock Indonesia‘ ini justru memulai kariernya bukan sebagai penyanyi dengan genre rock. Meskipun kini Nike sudah tiada, popularitasnya sebagai penyanyi legendaris tidak pernah menghilang. Banyak lagu hits dari Nike Ardilla, seperti Bintang Kehidupan, Sandiwara Cinta, dan lainnya, masih sering kita dengarkan hingga kini.

Buat kalian yang penasaran dengan kisah hidup dari penyanyi legendaris ini, yuk, simak profil dan biodata Nike Ardilla di bawah ini!

1. Biodata Umum Nike Ardilla

  • Nama Lengkap: Raden Rara Nike Ratnadilla
  • Nama Panggung / Nama Artis: Nike Ardilla
  • Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 27 Desember 1975
  • Meninggal: 19 Maret 1995 (di usia 19 tahun)
  • Profesi: Penyanyi, artis, pemain film, dan model

2. Kilas Balik Karier Nike Ardilla

Nike Ardilla, yang memiliki nama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi, sudah menunjukkan bakat bernyanyinya sejak berusia 5 tahun. Ia memulai kariernya sebagai penari dan penyanyi keroncong di Bandung. Nike pernah meraih Juara Harapan I dalam Lomba Lagu Pilihanku di TVRI dan memenangkan Festival Pop Singer HAPMI Bandung pada tahun 1985.

Bakat bernyanyi Nike ditemukan oleh produser musik terkenal saat itu, Deddy Dores. Pada tahun 1987, ibu Nike mengirimnya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) yang dipimpin oleh Djadjat Paramor. Di sana, Nike bertemu dengan Deni Kantong, pelatih bernyanyinya, serta Deni Sabrie yang menjadi manajernya.

Deddy Dores menciptakan beberapa lagu untuk album pertama Nike, Seberkas Sinar, yang sukses besar dengan penjualan lebih dari 500.000 kopi. Album berikutnya, Bintang Kehidupan, juga mendapat sambutan luar biasa, terjual hingga 2 juta unit. Album-album selanjutnya, termasuk Sandiwara Cinta, terus mencatatkan penjualan yang fantastis, mencapai 3 juta kopi.

3. Karya dan Prestasi

Nike Ardilla berhasil merilis 9 album, yaitu:

  • Seberkas Sinar
  • Bintang Kehidupan
  • Nyalakan Api
  • Matahariku
  • Biarlah Aku Mengalah
  • Biarkan Cintamu Berlalu
  • Sandiwara Cinta
  • Mama Aku Ingin Pulang
  • Suara Hatiku

Dari 9 album tersebut, Nike berhasil menjual 30 juta kopi secara keseluruhan, menjadikannya sebagai penjual album terbaik sepanjang masa di Indonesia.

Selain di dunia musik, Nike juga sukses di dunia seni peran. Ia memulai karier aktingnya lewat film Kasmaran pada tahun 1987, bersama Ida Iasya dan Slamet Rahardjo. Pada tahun 1990, Nike menjadi pemeran utama dalam film Ricky Nakalnya Anak Muda, beradu akting dengan almarhum Ryan Hidayat. Puluhan film yang dibintangi oleh Nike berhasil meraih kesuksesan, dan sinetron NONE yang dibintanginya juga meraih rating tinggi pada masa itu.

Nike Ardilla juga meraih berbagai penghargaan di industri musik, termasuk Best Selling Album di ajang BASF Awards 1990 untuk album Bintang Kehidupan. Popularitasnya tidak hanya di dunia musik, namun juga di dunia film, modeling, serta hampir mendominasi majalah dan tabloid.

4. Kolaborasi dengan Melly Goeslaw

Pada 6 Desember 2023, sahabat Nike Ardilla, Melly Goeslaw, merilis lagu kolaborasinya dengan Nike berjudul Bertemu Kembali. Lagu ini unik karena menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk menghadirkan sosok almarhumah Nike Ardilla dalam musik videonya.

Bertemu Kembali merupakan gabungan dari dua lagu: Duka Pasti Berlalu yang dulu dipopulerkan oleh Nike Ardilla dan sebuah lagu baru ciptaan Melly Goeslaw. Lagu ini menjadi tribute untuk Nike Ardilla dan memperkenalkan kembali karya-karyanya di era modern.

Kesimpulan

Profil dan biodata Nike Ardilla tak hanya memperkenalkan kita pada seorang legenda, namun juga mengingatkan kita pada karya-karyanya yang masih dikenang hingga kini. Meskipun sudah tiada, nama dan lagu-lagu Nike Ardilla akan terus dikenang dalam sejarah musik Indonesia.

Lirik Lagu “Don’t Cry” Guns N’ Roses: Cerita Cinta dan Kehilangan

Lirik lagu “Don’t Cry” yang dipopulerkan oleh Guns N’ Roses ini tak lekang oleh waktu, tetap enak didengar karena tercipta dengan latar belakang sejarah yang melibatkan vokalis dan gitaris grup musik tersebut.

Makna yang terkandung dalam lirik lagu ini mengisahkan cinta segitiga antara vokalis Axl Rose, gitaris Izzy Stradlin, dan seorang wanita pujaan mereka. Axl dan Izzy sama-sama mencintai perempuan yang sama, namun akhirnya perempuan tersebut memilih untuk tidak memilih di antara keduanya.

Berikut adalah lirik lagu “Don’t Cry” beserta terjemahannya:

Lirik dan Terjemahan Lagu “Don’t Cry”

Talk to me softly
Bicaralah padaku dengan lembut
There’s something in your eyes
Ada sesuatu di matamu
Don’t hang your head in sorrow
Jangan tundukkan kepala dalam kesedihan
And please don’t cry
Dan kumohon jangan menangis

I know how you feel inside I’ve
Aku tahu bagaimana perasaanmu
I’ve been there before
Aku juga pernah merasakannya

Somethin’ is changin’ inside you
Ada sesuatu yang berubah di dalam dirimu
And don’t you know
Dan tidakkah kau tahu

Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
I still love you baby
Aku masih mencintaimu sayang

Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini

There’s a heaven above you baby
Ada surga di atasmu sayang
And don’t you cry tonight
Dan jangan kau menangis malam ini

Give me a whisper
Beri aku bisikan
And give me a sigh
Dan beri aku desahan

Give me a kiss before you tell me goodbye
Beri aku kecupan sebelum kau ucapkan selamat tinggal

Don’t you take it so hard now
Tak usah kau terlalu anggap sulit
And please don’t take it so bad
Dan kumohon jangan terlalu anggap buruk

I’ll still be thinkin’ of you
Aku akan tetap memikirkanmu
And the times we had… baby
Dan saat-saat yang telah kita lewati… sayang

And don’t you cry tonight
Dan jangan kau menangis malam ini
Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
There’s a heaven above you baby
Ada surga di atasmu sayang
And don’t you cry tonight
Dan jangan kau menangis malam ini

And please remember that I never lied
Dan kumohon ingatlah aku tak pernah berbohong
And please remember
Dan kumohon ingatlah
How I felt inside now honey
Bagaimana perasaanku sekarang sayang

You gotta make it your own way
Kau harus melakukannya sendiri
But you’ll be alright now sugar
Tapi kau akan baik-baik saja sekarang
You’ll feel better tomorrow
Kau akan merasa lebih baik esok hari
Come the morning light now baby
Sambutlah cahaya pagi sayang

Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini

There’s a heaven above you baby
Ada surga di atasmu sayang
And don’t you cry
Dan jangan kau menangis
Don’t you ever cry
Jangan pernah kau menangis

Don’t you cry tonight
Jangan kau menangis malam ini
Baby maybe someday
Sayang mungkin suatu hari nanti

Don’t you cry
Jangan kau menangis
Don’t you ever cry
Jangan pernah kau menangis
Don’t you cry
Jangan kau menangis
Tonight
Malam ini.

Semoga artikel ini bisa memberi gambaran yang jelas tentang lagu “Don’t Cry” dari Guns N’ Roses!

Lagu Edane ‘Kau Pikir Kaulah Segalanya’: Antara Cinta dan Penderitaan

Jakarta – Pagi ini, kembali mengenang salah satu lagu hits lawas dari awal 2000-an, yang dipopulerkan oleh band rock Indonesia, Edane. Lagu berjudul “Kau Pikir Kaulah Segalanya (Kau Manis Kau Iblis)” ini tentu sudah sangat akrab di telinga para penikmat musik, baik di masa lalu maupun sekarang. Dengan lirik yang unik dan ritme gitar yang keras, lagu ini masih dikenang hingga hari ini.

Namun, dibalik kesuksesannya, terdapat banyak cerita tersembunyi mengenai lagu ini yang belum banyak diketahui, bahkan oleh penggemar setia Edane. Dalam seri ‘Main Stage’ detikHOT kali ini, Edane akan membuka cerita di balik lagu tersebut.

Eet Sjahranie, gitaris Edane, mengungkapkan bahwa lagu tersebut awalnya bukan pilihan utama band. “Sebenarnya, lagu itu bukan pilihan favorit. Yang dipilih oleh label kita (Sony Music BMG saat itu) adalah ‘Kau Ku Genggam’. Namun, tiba-tiba Pak Jan Djuhana (produser) menelepon dan meminta kami mengganti lagunya. Akhirnya, terpilihlah *’Kau Pikir Kaulah Segalanya’,” kata Eet saat berkunjung ke kantor detikHOT beberapa waktu lalu.

Eet juga menjelaskan bahwa judul lagu tersebut semula tidak seperti itu. “Judulnya awalnya bukan itu. Ada negosiasi dengan label, jadi akhirnya judulnya menjadi ‘Kau Pikir Kaulah Segalanya‘, dan ditambahkan dalam kurung *’Kau Manis Kau Iblis’,” jelasnya.

Lagu ini berhasil membawa Edane, yang saat itu terdiri dari Eet Sjahranie, Fajar, Irwan Xaverius, dan Trison, menuju puncak popularitas. Lagu ini menjadi bagian dari album kelima mereka, 170 Volts. Sebelumnya, Edane sudah memulai perjalanan mereka pada tahun 1992 dengan merilis album debut The Beast.

“Memang saat itu, Edane dan musik rock sedang mendapatkan angin segar. Setiap radio pasti memutar ‘Kau Pikir Kaulah Segalanya’. Kami bahkan syuting di TVRI. Antusiasme luar biasa, bahkan banyak yang tahu Edane sebagai band baru,” kenang Eet.

Eet juga menceritakan pengalaman lucu di awal popularitas mereka. “Di sebuah radio, kami ditanya sudah punya pacar atau belum. Ada yang tanya, *’Kenapa Edane baru lahir tahun 2002? Padahal kami sudah aktif sejak 1992, dengan anak tiga, dan sudah sering tampil’.”

Setelah kesuksesan lagu tersebut, Edane terus aktif meski musik rock mulai mengalami penurunan popularitas, dan band ini sempat menghadapi kekosongan vokalis. Namun, tahun ini, Edane kembali bangkit dengan meluncurkan single baru. Bagaimana kisah selanjutnya? Simak terus perjalanan Edane .

Lagu Rock Klasik Foo Fighters Menguasai 4 Chart Billboard, Simak Rekomendasinya!

Jakarta – Dua lagu ikonik dari Foo Fighters, “Everlong” dan “My Hero”, sukses menduduki empat chart berbeda di Billboard minggu ini, hampir dua minggu setelah konser tribute untuk Taylor Hawkins digelar.

Pencapaian di Chart Billboard

Lagu “Everlong” berada di No. 1 dan “My Hero” di No. 3 pada Hot Hard Rock Songs chart. Meskipun Foo Fighters sudah lama dikenal sebagai salah satu band rock paling populer, pencapaian kali ini terasa istimewa.

Everlong

“Everlong” dirilis sebagai single kedua dari album The Color and the Shape (1997). Secara luas, lagu ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik dari kuartet rock asal Amerika ini.

My Hero

Sementara itu, “My Hero” dirilis sebagai single ketiga untuk album yang sama, The Color and the Shape. Meskipun lagu ini dirilis pada tahun 1997, “My Hero” sebenarnya sudah pernah dibawakan live oleh Foo Fighters pada awal 1995.

Berikut adalah deretan chart Billboard yang diraih oleh kedua lagu tersebut:

  • Hot Hard Rock Songs:
    • “Everlong” – No. 1
    • “My Hero” – No. 3
  • Hot Alternative Songs:
    • “Everlong” – No. 9
    • “My Hero” – No. 14
  • Hot Rock Songs:
    • “Everlong” – No. 11
    • “My Hero” – No. 18
  • Hot Rock & Alternative Songs:
    • “Everlong” – No. 13
    • “My Hero” – No. 21

 

Dari “Tercipta Untukku” hingga “Demi Waktu”, Ungu Jadi Simbol Cinta untuk Wanita

Jakarta — Ungu adalah band rock Indonesia yang dikenal dengan lagu-lagu romantis dan digemari banyak wanita pada awal 2000-an.

Grup musik asal Jakarta ini, yang awalnya bernama Glasses, terbentuk pada 8 Juli 1996. Sejak berdiri, Ungu telah merilis delapan album studio, sembilan album religi, dan 18 album kompilasi. Meskipun mengalami beberapa pergantian formasi, sejak 2003, Ungu tetap terdiri dari Pasha (vokalis), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum).

Karier Ungu dimulai dari pentas seni lokal di sekitar kawasan Tebet, Jakarta. Pada tahun 2000, band ini mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam album kompilasi Klik bersama beberapa band lainnya.

Popularitas mereka mulai melonjak berkat singel-singel hits seperti “Laguku”, “Demi Waktu”, “Kekasih Gelapku”, dan “Cinta Dalam Hati”, yang menjadi anthem bagi banyak penggemarnya, terutama para wanita.

Puncak popularitas Ungu bahkan merambah ke Malaysia pada 2006 dengan rilis singel “Demi Waktu” dan album ketiga mereka, Melayang.

Pada 2016, vokalis Pasha terpilih menjadi Wakil Wali Kota Palu, sehingga posisi vokalis diisi sementara oleh Enda dan Oncy hingga Pasha kembali bergabung pada 2021.

Ungu menjadi ikon band yang digemari banyak wanita pada masanya, berkat lirik lagu yang menyentuh hati dan penampilan panggung yang memikat.

Link Terkait:

https://nauchniyimpuls.com/

https://jilpublishers.com

https://itaguihoy.com/

Sheila on 7: Diskografi dan Perjalanan Musik yang Menginspirasi Generasi

Siapa yang nggak kenal Sheila on 7? Band rock alternatif ini sudah lebih dari dua dekade menghidupkan industri musik Indonesia dengan lagu-lagu yang mampu menggugah perasaan banyak orang. Berawal dari Yogyakarta, mereka sukses menjadi salah satu grup musik terbesar di tanah air. Sheila on 7 dikenal dengan cara unik menyampaikan cerita lewat lirik yang jujur dan melodi yang mudah melekat di hati pendengarnya.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan Sheila on 7 dari awal berdirinya, album-album hits mereka, hingga prestasi yang telah diraih. Kami juga akan membahas evolusi musik mereka, lagu-lagu ikonik yang pasti kamu kenal, dan bagaimana mereka beradaptasi di era digital, termasuk melalui platform seperti Spotify.

Awal Mula Sheila on 7

Terbentuknya W.H.Y Gank
Kisah Sheila on 7 dimulai dari dua sahabat, Adam dan Sakti, yang membentuk band bernama “W.H.Y Gank.” Mereka mengajak Duta sebagai vokalis, karena Adam dan Duta sering bernyanyi bersama dalam acara 17 Agustus di kompleks mereka. Band ini belum sempat tampil di panggung, tetapi mereka terus berlatih dan bermain musik, meski hanya sebatas latihan dan cover lagu-lagu hits.

Perubahan Nama Menjadi Sheilagank
Setelah vakum selama setahun, mereka bertemu dengan Eross, seorang gitaris handal. Mereka kemudian bergabung dan menambahkan Anton, seorang drummer. Mereka memutuskan untuk membentuk band baru yang diberi nama “Sheilagank” pada 6 Mei 1996. Mereka mulai tampil di pensi dan festival band SMA di seputar Jawa Tengah dan DIY, hingga akhirnya mendapat kontrak rekaman pada 1998 dari Sony Music Entertainment Indonesia.

Lahirnya Nama Sheila on 7
Setelah mendapatkan kontrak, nama band berubah menjadi Sheila on 7, namun nama “Sheilagank” tetap digunakan sebagai julukan untuk penggemar mereka. Sheila sendiri adalah nama seorang teman SMA Eross yang juga teman SD Adam dan Duta. “On 7” merujuk pada tujuh nada dalam skala musik (do-re-mi-fa-sol-la-si), yang berarti Sheila on 7 adalah teman-teman Sheila yang bermain musik.

Perjalanan Karir Sheila on 7

Kontrak dengan Sony Music
Perjalanan mereka tidak mudah. Setelah sempat ditolak oleh Warner Music, Sheila on 7 akhirnya berhasil menembus Sony Music pada Oktober 1998. Meski sempat salah alamat saat menyerahkan demo, mereka diterima dan akhirnya mendapatkan kontrak rekaman.

Album-Albumnya yang Sukses
Debut album mereka, Sheila On 7 (1999), terjual lebih dari 1,5 juta kopi dan mencetak hit besar dengan lagu “Dan” yang mendominasi chart MTV Ampuh selama 40 minggu. Album kedua mereka, Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000), bahkan lebih laris lagi, terjual lebih dari 1,7 juta kopi. Begitu juga dengan album ketiga mereka, 07 Des (2002), yang sukses besar dan menghasilkan lagu “Seberapa Pantas” yang meraih berbagai penghargaan.

Konser dan Tur
Hingga kini, Sheila on 7 masih menjadi idola banyak orang. Mereka masih mengadakan konser tur di berbagai kota besar Indonesia. Tiket konser mereka bahkan selalu terjual habis dalam waktu singkat. Misalnya, konser Tunggu Aku di Samarinda yang baru saja sukses digelar.

Evolusi Musik Sheila on 7

Gaya Musik Awal
Sheila on 7 selalu memiliki gaya musik yang khas, yang mereka sebut sebagai “Sheila Music.” Gaya musik mereka mencakup pop, rock, dan alternatif rock, dengan lirik yang mudah dipahami dan konsep musik yang sederhana.

Perubahan Sound Seiring Waktu
Album kedua mereka membawa kesuksesan lebih besar, namun di album ketiga, 07 Des, mereka mulai bereksperimen dengan sound yang lebih variatif. Lagu “Seberapa Pantas” memperkenalkan elemen pop rock yang lebih kompleks. Mereka juga mencoba genre baru, seperti country pada lagu “Saat Aku Lanjut Usia.”

Eksperimen Genre
Setelah tiga album, Sheila on 7 mulai bereksperimen lebih jauh, dengan pengaruh dari band-band internasional seperti Silverchair dan Radiohead. Di album keempat mereka, 507 (2006), mereka mengubah sound mereka secara signifikan.

Album Terbaru “Musim yang Baik”
Di album terbaru mereka, Musim yang Baik (2014), Sheila on 7 kembali ke format band “4 piece” dengan fokus pada vokal, gitar, bass, dan drum. Mereka bahkan menggunakan teknik rekaman analog untuk menghasilkan suara yang lebih murni.

Prestasi dan Penghargaan

Penjualan Album
Sheila on 7 telah menjual lebih dari 1 juta kopi untuk tiga album pertama mereka, menjadikan mereka band pertama di Indonesia yang mencapai prestasi ini. Album debut mereka terjual 1,5 juta kopi, dan album kedua mereka bahkan terjual lebih banyak lagi—lebih dari 1,7 juta kopi.

Penghargaan Musik
Sheila on 7 tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga di dunia penghargaan. Lagu “Dan” dari album pertama mereka memecahkan rekor dengan menjadi nomor satu di MTV Ampuh selama 40 minggu. Mereka juga memenangkan berbagai penghargaan seperti Anugerah Musik Indonesia dan Panasonic Award.

Rekor-REkor yang Diciptakan
Sheila on 7 mencatatkan rekor penonton terbanyak dalam sejarah Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2019 dengan lebih dari 150.000 pengunjung. Konser mereka selalu berhasil memikat ribuan penggemar setia.

Lagu-Lagu Ikonik Sheila on 7

Lagu-lagu Sheila on 7 seperti “Sephia,” “Dan,” dan “Melompat Lebih Tinggi” menjadi bagian dari soundtrack kehidupan banyak orang. Lirik mereka yang mudah dipahami dan penuh makna membuat lagu-lagu ini tak lekang oleh waktu.

Diskografi Sheila on 7

Album Studio

  • Sheila On 7 (1999)
  • Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000)
  • 07 Des (2002)
  • Pejantan Tangguh (2004)
  • 507 (2006)
  • Menentukan Arah (2008)
  • Berlayar (2011)
  • Musim Yang Baik (2014)

Album Kompilasi

  • OST. 30 Hari Mencari Cinta (2003)
  • The Very Best of Sheila On 7: Jalan Terus (2005)
  • Anugerah Terindah dari Sheila on 7 (2014)

Single Hits

  • “Film Favorit” (2018)
  • “Pemenang” (2006)

Sheila on 7 di Era Digital

Sheila on 7 telah berhasil beradaptasi dengan era digital. Musik mereka kini bisa dinikmati di platform streaming seperti Spotify, Apple Music, dan JOOX, dengan lebih dari 1 miliar pemutaran di Spotify. Mereka juga aktif berinteraksi dengan penggemar melalui media sosial, memberikan konten yang sering menjadi viral.

Pengaruh Sheila on 7 dalam Industri Musik Indonesia

Sheila on 7 telah menginspirasi banyak musisi Indonesia. Salah satunya adalah Tulus, yang mengakui Sheila on 7 sebagai band idolanya. Selain itu, Sheila on 7 turut berkontribusi besar dalam perkembangan musik Indonesia, dengan lagu-lagu mereka yang tetap relevan dan dicintai oleh generasi baru.

Kesimpulan

Sheila on 7 bukan hanya band, tetapi sebuah legenda hidup dalam industri musik Indonesia. Dengan dedikasi, evolusi musik yang terus berkembang, dan prestasi yang luar biasa, mereka telah membuktikan bahwa musik mereka tak hanya berkesan bagi penggemarnya, tetapi juga telah mengukir sejarah panjang dalam dunia musik Tanah Air.