8 Cerita Inspiratif yang Mewarnai Album Legendaris ‘The Joshua Tree’ U2

Berbekal lagu-lagu hits macam “With or Without You”, “I Still Haven’t Found What I’m Looking For”, dan “Where the Streets Have No Name,” The Joshua Tree masih merupakan album yang relevan hingga sekarang, setelah berusia lebih dari 30 tahun!

Kembali mengenang album legendaris ini, Supermusic sudah menyiap delapan fakta menarik tentangnya. Apa saja fakta-fakta itu? Langsung saja baca selengkapnya, di bawah ini!

1. Padang Pasir The Joshua Tree

Bono, sang vokalis ingin merepresentasikan padang pasir dalam visual yang mengemas album. Ia terinspirasi usai kunjungannya ke Ethiopia yang tandus. Bono juga mengaku pada Rolling Stone bahwa ia melihat lingkaran kemiskinan yang meski serba kekurangan, tetap menjalani hidup dengan jiwa yang kuat. Sang vokalis merasakan ketimpangan signifikan dengan kehidupan di Barat. Ketimpangan yang hebat itu membuatnya mengucapkan bahwa kehidupan barat “terlalu manja”.

2. Rekaman LiveThe Joshua Tree digarap dengan cara yang tidak konvensional. Berbeda dengan sesi rekaman mereka sebelumnya, hampir semua materi album ini direkam secara live. Hal ini jelas berbeda jauh karena U2 tak biasanya merekam materi mereka secara live, melainkan merekam tiap instrumen lalu menggabungkannyaSangat mungkin, metode rekaman inilah asal kekuatan Joshua Tree.

3. Tiga Legenda

Ada tiga nama legenda yang turun tangan sebagai penasihat sekaligus inspirasi dari U2 saat merancang The Joshua Tree. Siapa saja mereka? Bob Dylan, Keith Richard, dan Van Morrison. Para legenda rock dan folk ini menyarakan agar U2 memancing kedua pengaruh Irlandia dan Amerika dalam proses penulisan The Joshua Tree. Bisa jadi, petuah para “dewa” ini pula yang membuat The Joshua Tree menjadi album yang magis.

4. Suami atau Musisi?Bono menulis “With or Without You” dari sudut pandang seorang suami yang kerap tak jalan serasi dengan karier musiknya. Ketika menyusun lagu tersebut, ia menyadari kedua identitasnya tidak ada yang seutuhnya cocok dengan dirinya. Justru, ia menyimpulkan bahwa dirinya tidak bisa menjadi keduanya, namun dirinya itu merupakan hasil perseteruan kedua “peran” itu. Lagu tersebut kemudian akan menjadi single pertama dari U2 yang dirilis dalam format CD.

5. Berdansa!

Sebagai penulis dari trek andalan “Where the Streets Have No Name”, The Edge (gitar) menyusun lagu ini dengan tape rekaman empat trek untuk dan berhasil menciptakan “lagu live paling sempurna dari U2”—menyitir ucapannya di biografi mereka. Ia merasa sangat puas hingga ia menyebutnya sebagai “lagu dengan sentuhan gitar paling hebat” dan “lagu paling hebat dalam hidupnya”. Setelah berhasil merampungkan rekaman versi kasarnya, ia berdansa kegirangan merayakan salah satu pencapaian paling epiknya.

6. Amarah Brian Eno

Brian Eno—legenda musik ambient—adalah salah satu produser album ini. Namun, kehadirannya tidak berarti semuanya berjalan lancar. Justru, ada saat Eno naik darah karena proses rekaman yang terlalu lama di lagu “Where the Street Have No Name”. Saking kesalnya, Eno bahkan sudah terpikir untuk “tak sengaja” menghapus semua tape rekamannya agar Bono cs. harus mengulang sesi tersebut. Untungnya rencana itu gagal karena seorang staf rekaman yang melihat rencana Eno, yang langsung menjatuhkan minuman yang ia sedang nikmati untuk menahan sang produser. Akhirnya tape rekaman tersebut aman. Galak juga, ya?

7. Rest In Peace, Carroll.

Album The Joshua Tree ini dinobatkan sebagai sebuah ode dan didedikasikan kepada Greg Carroll—asisten pribadi Bono. Ia meninggal lantaran kecelakaan motor yang merenggut nyawanya di Dublin. Nomor “One Tree Hill” mengambil nama salah satu kawah gunung berapi kampung halaman Carroll di Selandia Baru. Semua ini diterangkan oleh Bono sewaktu pemakaman rekan dekatnya dilangsungkan.

8. Kesuksesan The Joshua Tree

The Joshua Tree berhasil mengantongi kesuksesan besar, menjadi salah. Lebih dari 25 juta keping diborong, 10 juta di antaranya habis di Amerika Serikat, membuatnya menjadi ten-times platinum bagi RIAA. Pada 1987 album tersebut menjadi yang paling cepat terjual di sejarah Britania Raya, 300 ribu keping ludes dalam dua hari. Debut album ini di AS mendarat di nomor tujuh di tangga lagu pop. Setelah melewati tingga minggu, akhirnya The Joshua Tree merajai posisi pertama tangga nada dan tetap duduk manis pada posisi pamungkas itu selama sembilan minggu! Salut!Itu dia delapan fakta tentang U2 dan album ikoniknya, The Joshua Tree. Selagi itu, coba sejenak mendengarkan ulang keutuhan album yang jebol pada tahun 1987 itu, di bawah ini:

Link terkait :

https://muvaimart.in/

https://mega4dofficial.id/

https://www.mkryptor.com/

https://mega4d-dana.com/

https://www.omenubio.fr/

https://chsz.biz/

https://acfl.co.in/

https://uhamka.id/

Related Posts

Makna Emosional di Balik Lagu “Wake Me Up When September Ends” Karya Green Day

Setiap lagu punya cerita. Kadang terselip kenangan, luka, atau penghormatan dalam setiap bait liriknya. Begitu juga dengan lagu balada legendaris Green Day, “Wake Me Up When September Ends”, yang tak…

🎵 “I Want to Break Free” – Seruan Kebebasan dari Queen yang Menggetarkan Hati

Lagu legendaris milik Queen, “I Want to Break Free,” tak hanya menyuguhkan irama khas rock yang kuat, tapi juga mengandung pesan emosional yang mendalam. Berikut penggalan liriknya yang paling menggema:…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Makna Emosional di Balik Lagu “Wake Me Up When September Ends” Karya Green Day

Makna Emosional di Balik Lagu “Wake Me Up When September Ends” Karya Green Day

🎵 “I Want to Break Free” – Seruan Kebebasan dari Queen yang Menggetarkan Hati

🎵 “I Want to Break Free” – Seruan Kebebasan dari Queen yang Menggetarkan Hati

Luka Perang yang Menjadi Lagu: Cerita Kelam di Balik ‘Zombie’ dari The Cranberries

Luka Perang yang Menjadi Lagu: Cerita Kelam di Balik ‘Zombie’ dari The Cranberries

Mengupas Makna Dalam Lagu Linkin Park – “In The End” : Perjuangan, Pengorbanan, dan Penolakan

Mengupas Makna Dalam Lagu Linkin Park – “In The End” : Perjuangan, Pengorbanan, dan Penolakan

“Untethered Angel”: Lagu Pembuka yang Membebaskan dari Ketakutan ala Dream Theater

“Untethered Angel”: Lagu Pembuka yang Membebaskan dari Ketakutan ala Dream Theater

SAOSIN Bikin Emo Lovers Surabaya Terbuai Nostalgia, Beri Bocoran Rekaman Baru di Tengah Konser!

SAOSIN Bikin Emo Lovers Surabaya Terbuai Nostalgia, Beri Bocoran Rekaman Baru di Tengah Konser!