Mengenal Bring Me The Horizon: Perjalanan Karier Band Rock Inggris hingga Tampil di Jakarta

Profil dan perjalanan karier Bring Me The Horizon, band rock yang akan konser di Jakarta.

Bring Me The Horizon memberi kabar bahagia di pertengahan tahun ini karena Oliver dan kawan-kawan akan menggelar konser di Jakarta pada 10 November mendatang di Beach City International Stadium, Ancol. Band yang mengusung genre rock dan metal ini diketahui tengah konser keliling Asia, sama seperti band One Ok Rock yang akan konser juga di Jakarta.

Sebelum menyapa para penggemar di Indonesia, Oliver dan empat rekannya lebih dulu manggung di Bangkok pada 7 November 2023 mendatang. Pengumuman konser di Jakarta pun menuai sambutan hangat, apalagi Oliver sempat memberi kode perihal konser ini lewat akun media sosialnya.

Awalnya Bring Me The Horizon berniat mengadakan konser selama satu hari dengan mengundang band I Prevail sebagai guest star. Akan tetapi, antusias para penggemar tanah air yang tinggi berhasil membuat tiket sold out dalam waktu satu jam saja.

BMTH Konser 2 Hari di Jakarta

Penambahan jadwal konser menjadi dua hari pun disambut dengan baik oleh fans-fans yang belum mendapatkan tiket. Konser Bring Me The Horizon tak hanya membalas kerinduan penggemar, tapi juga jadi saksi kalau band ini sudah 19 tahun berkarier di industri musik.

Di balik perjalanan karier yang sudah panjang, tapi BMTH masih tetap eksis dengan karya-karya mereka yang legendaris. Kamu penasaran dengan profil, sejarah, dan perjalanan karier mereka selama ini? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Profil Bring Me The Horizon

Profil dan sejarah terbentuknya band rock metal asal Inggris, Bring Me The Horizon.
Sumber: Prambors.fm

Band beraliran musik rock dan metal ini beranggotakan Olive Sykes (vokalis), Curtis Ward (gitaris), Lee Malia (gitaris), Matt Kean (bassist), dan Matt Nicholls (drummer). Namun, band ini sempat mengalami perubahan personil.

Perubahan ini terjadi setelah nama Bring Me The Horizon mulai melambung di kancah musik sejak mereka mengeluarkan album Count Your Blessings di tahun 2006. Kemudian pada tahun 2009, Curtis Wad memutuskan hengkang dari band yang telah membesarkan namanya. Curtis Ward keluar dari BMTH karena alasan pribadi yang tidak diketahui oleh publik.

Kepergian Curtis Ward dari Bring Me The Horizon memang sangat disayangkan karena dirinya merupakan gitaris utama band. Curtis memiliki peran yang besar dalam membangun band ini hingga dapat terkenal bersama Oli dan Lee Malia.

Biar begitu, kehilangan Curtis tidak membuat Bring Me The Horizon terpuruk. Setelah Curtis hengkang, Jordan Fish melengkapi formasi sebagai keyboardist dan menemani BMTH menapaki jalan kesuksesan yang baru.

Sejarah Terbentuknya Bring Me The Horizon

Nama Bring Me The Horizon memang terdengar unik, ya. Namun, tahukah kamu kalau nama band ini terinspirasi dari film Pirates of the Caribbean, lho! Dalam film petualangan itu, kapten Jack Sparrow mengatakan sebuah kalimat ikonik pada adegan penutup, yaitu “bring me the horizon” yang kemudian menginspirasi Oli dan kawan-kawan.

Pada awalnya, Oliver Sykes bertemu dengan Matt Nicholls di sebuah acara band metal yang digelar di London. Tak disangka mereka memiliki minat yang sama dengan musik dan akhirnya berteman.

Pertemanan mereka berlanjut hingga Oli dan Matt bertemu Lee Malia di konser band metal yang bernama Bad Legion. Lee Malia memiliki pengetahuan dan minat dalam bermusik. Oli, Matt, dan Lee Malia pun sepakat ingin membentuk band mereka sendiri yang beraliran musik deathcore.

Bring Me The Horizon pun terbentuk pada tahun 2004 di Sheffield, Inggris yang para anggotanya masih remaja berusia 15-17 tahun. Perjalanan karier mereka pun dimulai hingga di tahun ini, BMTH sudah mencapai usia 19 tahun, lho!

Perjalanan Karier Bring Me The Horizon

Perjalanan karier Bring Me The Horizon yang akan konser di Jakarta pada 10 November 2023.

Bring Me The Horizon memulai karier dengan merilis EP (album pendek) bertajuk This Is What the Edge of Your Seat Was Made For di tahun 2005. Di awal karier BMTH, Oli dan kawan-kawan tergabung dalam label rekaman lokal yang ada di Inggris, yaitu Thirty Days of Night Records.

Fakta uniknya, BMTH adalah band pertama yang mendaftar di label rekaman tersebut. Mereka memulai karier di label rekaman lokal, tetapi Oli dan kawan-kawan pindah ke label yang lebih terkenal untuk membuka peluang kesuksesan.

Oli dan empat rekannya kemudian bergabung di label Visible Noise dan melakukan perilisan ulang mini album pertama mereka. Kesuksesan pun menghampiri mereka saat album Count Your Blessings yang dirilis tahun 2006 mendapat sambutan positif dari publik.

Perjalanan BMTH Menembus Pasar Musik Internasional

Jalan kesuksesan terbuka lebar setelah kesuksesan album ini karena BMTH mendapat tawaran dari berbagai label rekaman terkenal, salah satunya adalah label Epitaph Records dari Amerika. Sejak saat itu, karier Bring Me The Horizon meroket dengan popularitas yang terus mengikuti mereka.

Akan tetapi, BMTH mendapatkan banyak kritikan di awal debut terkait gaya bermusik dan aksi panggung. Namun, perilisan album Suicide Season di tahun 2008 membawa nama band mereka ke arah yang lebih baik.

Setelah itu, BMTH merilis album There Is a Hell Believe Me I’ve Seen It (2010) yang berjasa membuka jalan bagi mereka untuk memasuki kancah musik internasional. Karier band ini kian menanjak ketika album Sempiternal (2013) berhasil terjual sebanyak 60.000 kopi di Inggris.

Puncak karier mereka terjadi di tahun 2015 saat album That’s the Spirit (2015) berhasil mendapatkan posisi di UK Albums Chart dan US Billboard 200. Album Amo yang rilis tahun 2019 juga berhasil memuncaki tanggal lagu di Inggris.

Kini Bring Me The Horizon menjadi salah satu band legendaris di dunia dengan sederet lagu populer dan penghargaan yang mengiringi perjalanan karier mereka selama 19 tahun, Sob.

Rob Bourdon Pisah dari Linkin Park, Warisan Chester Bennington Terlalu Berat

rob-bourdon-keluar-dari-linkin-park-karena-tak-bisa-move-on-dari-chester-bennington
Rob Bourdon dan mendiang Chester Bennington

JAKARTA, absolutmetal.com – Drummer Linkin Park, Rob Bourdon keluar dari Linkin Park berbarengan dengan band yang merilis lagu baru “The Emptiness Machine” dengan vokalis baru Linkin Park Emily Armstrong pada 6 September 2024.

Alasan keluarnya Rob Bourdon dari Linkin Park diungkap Mike Shinoda, yakni karena belum bisa move on dari vokalis Linkin Park yang dulu, yakni mendiang Chester Bennington.

Chester Bennington meninggal dunia pada tahun 2017.

Kepergian Chester Bennington membuat Rob Bourdon menolak untuk bergabung kembali dengan Linkin Park.

“Rob pernah berkata kepada kami, mungkin beberapa tahun yang lalu, bahwa ia ingin menjauhkan diri dari band. Dan kami memahaminya, itu sudah jelas,” ujar Mike Shinoda, leader Lilnkin Park dalam wawancara bersama Billboard, dikutip Selasa (10/9/2024).

Sepeninggalnya Chester Bennington, Rob Bourdon mulai menjauh dari hiruk pikuk kesibukan Linkin Park.

Mike Shinoda selaku vokalis Linkin Park dari formasi awal turut menyadari hal ini.

“Rob Bourdon mulai jarang muncul, jarang berhubungan, dan saya tahu para penggemar juga menyadarinya,” kata Mike Shinoda.

“Saat merilis ulang ‘Hybrid Theory’ dan merilis ‘Papercuts’, ia tidak muncul sama sekali,” imbuh Mike Shinoda.

Kendati demikian, Mike Shinoda tetap menghargai keputusan rekan lamanya itu atas Linkin Park.

“Jadi bagi saya, sebagai seorang teman, itu menyedihkan. Tetapi di saat yang sama, saya ingin ia melakukan apa pun yang membuatnya bahagia, dan tentu saja semua orang mendoakan yang terbaik untuknya,” tutur Mike Shinoda.

Setelah Kedatangan Emily Armstrong Sebagai gantinya, Mike Shinoda (vokalis) menunjuk Colin Brittain untuk menggantikan posisi Rob Bourdon sebagai drummer Linkin Park yang baru.

Adapun Linkin Park telah mengumumkan enam pertunjukan di seluruh dunia yang dimulai bulan ini dan berakhir pada bulan November 2024, termasuk pertunjukan di O2, London pada tanggal 24 September mendatang.

Pra-penjualan LP Underground fan club Linkin Park dimulai 6 September dan tiket umum ditayangkan pada 7 September melalui situs resmi Linkin Park.

Fakta-Fakta Menarik tentang Slipknot: Topeng, Sejarah, dan Banyak Lagi

Band yang dibentuk pada 1995 di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat ini diagendakan bakal manggung ke Indonesia. Mereka menjadi tamu utama dalam ajang Hammersonic di festival Hammersonic, Ancol, Jakarta, pada 18-19 Maret 2023.

Buat penikmat musik metal nasional, kehadiran Slipknot bisa menjadi ajang nostalgia, mengenang album-album mereka yang sempat hit. Seperti album pertama mereka, bertajuk Slipknot.

Dirilis pada 1999, album ini terjual lebih dari 9,3 juta album. Slipknot sempat masuk dalam jajaran Billboard 200. Single dalam album tersebut, Wait and Bleed dinominasikan untuk Best Metal Performance pada Grammy Awards 2021. Album ini juga menjadi the biggest selling extreme metal album pada masa itu.

Untuk menyegarkan kembali ingatan pada band ini, Hypeabis.id telah merangkum berbagai fakta menarik tentang band ini. Simak informasi selengkapnya.

1. Titik Awal Perjalanan Slipknot

Band ini terbentuk di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, pada 1995. Tiga orang berperan dalam pembentukan grup musik ini, mereka adalah Shawn Crahan (percussion), Joey Jordison (drummer), dan Paul Gray (bassist).

Mengutip allmusic.com, pada perayaan Halloween 1996, Slipknot memulai perjalanan musik mereka dengan merilis album Mate. Feed. Kill secara independen. Peluncuran itu bertepatan dengan perayaan Halloween. Album itu didistribusikan oleh label -ismist yang berbasis di Nebraska.

Label rekaman Roadrunner Records kemudian kepincut dengan album tersebut. Mereka pun akhirnya menandatangani kontrak dengan band tersebut pada 1997. Di bawah naungan label rekaman ini, Slipknot bekerja sama dengan produser Ross Robinson untuk mengeluarkan album Slipknot pada 1999. Dari album itulah, pamor mereka sebagai band cadas naik di belantika musik Amerika Serikat.

Slipknot dikenal bukan hanya lewat musik cadasnya, tetapi juga citra yang dibangun. Bahkan, penampilan mereka di panggung menjadi sorotan banyak penggemar Musik MetalBand tersebut tampil dengan energi yang sangat tinggi, sehingga Crahan terluka dan jahitan dua kali pada musim panas itu karena terkena drum kit-nya sendiri.

Pada musim semi 2000, album Slipknot mendapatkan sertifikasi platinum; yang merupakan album pertama yang mencapai hal tersebut dalam sejarah Roadrunner Records.

2. Personel

Saat ini Slipknot diperkuat sembilan personel. Mereka adalah Shawn “Clown” Crahan (perkusi, backing vocals), Craig “133” Jones (keyboard), Mick Thomson (gitar), Corey Taylor (lead vocals), Sid Wilson (keyboard), Jim Root (gitar), Alessandro Venturella (bass), Jay Weinberg (drum), dan Michael Pfaff (perkusi).

Namun, pada awal terbentuk grup ini hanya diperkuat enam anggota. Mereka adalah Shawn Crahan, Paul Gray, Joe Jordison, Chris Fehn, Jim Root, dan Anders Colsefni. Posisi personel terus mengalami perubahan pada tahun-tahun berikutnya. Pada 1997, Colsefni cabut dari band tersebut. Posisinya digantikan oleh Corey Taylor sebagai vokalis.

Dua tahun berikutnya, giliran Mick Thomson, bergabung sebagai anggota ke-9. Pada 2010, bassist mereka, Paul Gray meninggal dunia usai overdosis obat-obatan terlarang. Posisinya digantikan oleh Venturella. Kemudian pada 2013, Jordison diberhentikan dari grup tersebut. Posisinya diisi oleh Jay Weinberg.

3. Genre Musik

Genre musik yang diusung Slipknot sejatinya heavy metal. Namun, mereka juga memasukkan unsur dari berbagai genre lain, seperti nu-metalalternative metal, dan hard rock. Selain itu, mereka pun kerap menggabungkan suara vokal yang bervariasi, termasuk growlingrap, dan clean singing, dengan irama yang agresif dan penuh energi.

Di samping itu, Slipknot juga dikenal dengan penggunaan perkusi yang kompleks dan perkusi tambahan, seperti tongkat drum dan perkusi elektronik, yang memberikan ciri khas suara yang unik pada musik mereka.

Dalam beberapa album terakhir, mereka pun memasukkan beberapa elemen musik industrial dan elektronik ke dalam musik mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka terbuka untuk bereksperimen dengan berbagai jenis suara dan gaya musik.

4. Popularitas

Sebagai band metal, Slipknot terbilang inovatif. Mereka mempunyai musik yang berbeda dibandingkan dengan band metal pada umumnya. Tentu yang paling ikonik dari band ini adalah topeng-topeng dan kostum yang mereka kenakan. Hal itulah yang membuat grup ini dikenal oleh publik.

Selain dari aspek musikal dan visual, Slipknot pun populer lantaran konten lirik mereka yang penuh dengan tema dark, depresi, dan kekerasan. Berbagai faktor itulah yang akhirnya membuat Slipknot memiliki basis fans kuat, sampai sekarang.

5. Topeng Slipknot

Shawn Crahan adalah sosok yang berperan dalam lahirnya ciri khas Slipknot ini. Menurut Planet Radio, pada awal band ini berdiri, Crahan muncul di latihan band memakai topeng badut. Ternyata gaya tersebut menjadi inspirasi para personel lain dalam bermusik. Akhirnya pada 1997, Slipknot memutuskan bahwa setiap personel wajib menggunakan topek unik, bersama dengan kostum mereka.

Citra yang dimunculkan Slipknot tersebut memang berhasil memikat para penikmat musik cadas dunia. Berkat topeng tersebut, band mereka mudah dikenali dibandingkan dengan band-band sejenis lainnya.

Berbicara tentang penampilan Slipknot di Kerrang! Radio pada Februari 2020, Corey Taylor mengatakan: “Saya memberikan banyak penghargaan kepada Clown. Imajinasinya, visinya dalam banyak hal telah membantu membentuk ini selama bertahun-tahun.

“Tentu saja, kami memberikan kontribusi dan melakukan bagian kami tetapi visi penyatuannya dalam banyak hal telah membantu kami mempertahankan risiko, tampilan, dan perhatian pada detail. Jadi bahkan ketika kami melakukan hal-hal besar seperti pengungkapan di internet untuk pakaian baru, topeng baru, dan sebagainya, itu masih menjadi hal yang besar.

“Karena kami mulai dari awal tahu bahwa kami harus berkembang, tahu bahwa kami harus tetap relevan, dan salah satu hal yang kami ketahui harus kami lakukan adalah mencari cara untuk terlihat seperti satu kesatuan dan melakukannya dengan cara yang tidak terasa dipaksa.”

6. Album Slipknot

Sejauh ini, Slipknot telah melahirkan berbagai album. Termasuk di dalamnya Slipknot (1999), Iowa (2001), Vo. 3: (The Subliminal Verses) (2004), All Hope Is Gone (2008), ‘.5: The Gray Chapter’ (2014), ‘We Are Not Your Kind’ (2019) dan ‘The End, So Far’ (2022).

Lirik Lengkap dan Makna Lagu ‘So Far Away’ Avenged Sevenfold: Sebuah Penghormatan

Ilustrasi Makna Lagu So Far Away. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
Setiap lagu memiliki maknanya tersendiri. Tak terkecuali lagu dari Avenged Sevenfold yang berjudul “So Far Away”. Makna lagu So Far Away adalah mengenang salah satu personil dari band tersebut.
Lagu ini merupakan salah satu karya Avenged Sevenfold yang terkenal. Hal itu karena lagu ini memiliki lirik yang sedih dan penuh makna.

Penjelasan Makna Lagu So Far Away

Ilustrasi Makna Lagu So Far Away. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
Dikutip dari buku Implementasi Pembelajaran Menyenangkan, Muslikah, et al. (2024), lagu adalah ragam bunyi berirama dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan lainnya (KBBI, 2008:771).
Salah satu lagu dengan makna yang sangat medalam adalah “So Far Away” karya Avenged Sevenfold. Apa makna lagu So Far Away?
Lagu tersebut bermakna penghormatan kepada salah satu personil mereka yang telah meninggal dunia. Personil tersebut bernama Jimmy “The Rev” Sullivan.
The Rev meninggal dunia pada bulan Desember tahun 2009 silam. Personil ini meninggal karena overdosis alkohol serta obat-obatan terlarang.
Di dalam lagu tersebut, terdapat kata so far away yang diulang-ulang. Itu menunjukkan kerinduan anggota band Avenged Sevenfold terhadap kehadiran The Rev.
Kematian The Rev menjadi titik balik yang mengubah gaya hidup personil lain (memakai obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol). Pada akhirnya, personil lain diberi pelajaran oleh Tuhan dengan kematian salah satu anggota band karena overdosis.

Lirik Lagu So Far Away dari Avenged Sevenfold

Ilustrasi Makna Lagu So Far Away. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
Ilustrasi Makna Lagu So Far Away.
Setelah mengetahui maknanya, banyak orang yang penasaran dengan lirik lagu dari band asal Negeri Paman Sam tersebut. Berikut lirik lagunya.

Never feared for anything

Never shamed, but never free

A life that healed the broken heart with all that it could

Lived a life so endlessly

Saw beyond what others see

I tried to heal your broken heart with all that I could

Will you stay?

Will you stay away forever?

How do I live without the ones I love?

Time still turns the pages of the book it’s burned

Place and time always on my mind

I have so much to say, but you’re so far away

Plans of what our futures hold

Foolish lies of growin’ old

It seems we’re so invincible, the truth is so cold

A final song, a last request

A perfect chapter laid to rest

Now and then, I try to find a place in my mind

Where you can stay

You can stay away forever

How do I live without the ones I love?

Time still turns the pages of the book it’s burned

Place and time always on my mind

I have so much to say, but you’re so far away

Sleep tight, I’m not afraid (Not afraid)

The ones that we love are here with me

Lay away a place for me (Place for me)

‘Cause as soon as I’m done, I’ll be on my way (On my way)

To live eternally

How do I live without the ones I love?

Time still turns the pages of the book it’s burned

Place and time always on my mind

And the light you left remains, but it’s so hard to stay

When I have so much to say, and you’re so far away

I love you, you were ready

The pain is strong, and urges rise

But I’ll see you when He lets me

Your pain is gone, your hands untied

So far away

And I need you to know

So far away

And I need you to, need you to know

Itu tadi adalah makna lagu So Far Away. jadi makna lagu garapan band asal California, Amerika tersebut adalah mengenang The Rev yang meninggal dunia karena overdosis. (FAR)

Lagu ‘When the Children Cry’ White Lion: Pesan Abadi tentang Kesejahteraan Anak-anak Global

Lagu yang dipopulerkan oleh White Lion pada tahun 1989 ini menyoroti pentingnya perdamaian, cinta, dan tanggung jawab kita terhadap anak-anak yang merupakan masa depan dunia.

Lagu ini menekankan bahwa anak-anak sering kali menjadi korban ketidakadilan sosial dan konflik, dan mereka memerlukan lingkungan yang penuh perhatian dan cinta.

Lirik lagunya juga menggambarkan harapan bahwa suatu hari nanti, dunia akan berubah menjadi tempat yang lebih baik, ramah, dan aman bagi anak-anak.

Lebih dari tiga dekade setelah dirilis, pesan lagu ini masih sangat relevan. “When the Children Cry” bukan hanya lagu, tetapi sebuah seruan moral

Banyak anak di dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti:

  • Perang dan Konflik

Anak-anak di zona konflik, seperti di Gaza atau Ukraina, masih mengalami trauma fisik dan psikologis.

  • Pendidikan Terbatas

Jutaan anak, terutama di negara berkembang, tidak memiliki akses ke pendidikan layak.

  • Eksploitasi dan Kemiskinan

Masih banyak anak yang menjadi korban kerja paksa atau perdagangan manusia.

Lagu ini mengingatkan kita untuk beraksi sebagai bentuk tanggung jawab bersama terhadap penderitaan anak-anak, melakukan investasi dalam pendidikan, perlindungan hak anak, dan menciptakan dunia yang damai.

Berikut ini lirik dan terjemah lagu When The Children Cry | White Lion

Little child

Nak

dry you cryin eyes

Usap air matamu

How can I explain the fear you feel inside?

Bagaimana bisa kujelaskan rasa takut yang kamu rasakan?

‘Cause you were born into this evil world

Karna kamu dilahirkan ke dunia yang kejam ini

Where man is killin’ man but no one knows just why

Dimana manusia membunuh sesamanya tanpa ada yang tahu sebabnya

What have we become

Kita telah jadi apa

just look what we have done

Lihat saja pada apa yang telah kita lakukan

All that we destroyed you must build again

Semua yang kami rusak harus kamu bangun lagi

When the children cry

Saat anak-anak menangis

let them know we tried

Beritahu mereka kita telah berusaha

‘Cause when the children sing

Karena saat anak-anak bernyanyi

then the new world begins

maka dunia yang barupun dimulai

Little child

Nak

you must show the way

Kamu harus tunjukkan jalan

To a better day for all the young

Menuju hari yang lebih baik bagi generasi penerusmu

‘Cause you were born for the world to see

Karena kamu dilahirkan agar dunia melihat

That we all can live with love and peace

Bahwa kita semua bisa hidup dengan cinta dan kedamaian

No more presidents and all the wars will end

Tak ada lagi presiden dan semua perangpun akan berakhir

One united world under God

Satu dunia yang bersatu dalam naungan Tuhan

 When the children cry

Saat anak-anak menangis

let them know we tried

Beritahu mereka kita telah berusaha

‘Cause when the the children sing

Karena saat anak-anak bernyanyi

then the new world begins

maka dunia yang barupun dimulai

What have we become

Kita telah jadi apa

just look what we have done

Lihat saja pada apa yang telah kita lakukan

All that we destroyed you must build again

Semua yang kami rusak harus kamu bangun lagi

No more presidents and all the wars will end

Tak ada lagi presiden dan semua perangpun akan berakhir

One united world under God

Satu dunia yang bersatu dalam naungan Tuhan

 When the children cry

Saat anak-anak menangis

let them know we tried

Beritahu mereka kita telah berusaha

‘Cause when the children fight

Karena saat anak-anak bertengkar

let them know it ain’t right

Beritahu mereka itu tak baik

When the children pray

Saat anak-anak berdoa

let them know the way

Beritahu mereka caranya

‘Cause when the children sing

Kaerna saat anak-anak bernyanyi

then the new world begins

Maka dunia yang baru pun dimulai

Link:

togel

https://bim.co.ua/

https://inmobiliariacastellano.es/

https://snt.bsmu.edu.ua/

https://dialinas.gr/

https://dp3a.sultengprov.go.id/-/slot88/

https://mega4dsitus.id/

https://www.namamibharat.com/

https://uhamka.id/

https://muvaimart.in/

https://nhyirafie.com/

https://www.omenubio.fr/

https://www.ibupintargopay.com/

https://linkmega4d.id/

https://mega4dofficial.id/

https://mega4d-dana.com/

https://amjad.jde.ir/

https://kelas11.sman11-jkt.sch.id/

Goo Goo Dolls dan Lagu ‘Iris’: Fakta-Fakta yang Membuat Lagu Ini Ikonik

“Iris” adalah salah satu lagu paling ikonik dari band rock Amerika, Goo Goo Dolls. Dirilis pada tahun 1998, lagu ini menjadi hits besar dan terus dikenang hingga sekarang. Lagu ini dikenal karena melodi yang indah, lirik yang emosional, dan penampilan vokal yang penuh perasaan dari John Rzeznik, vokalis utama band.

“Iris” ditulis khusus untuk soundtrack film “City of Angels” yang dibintangi oleh Nicolas Cage dan Meg Ryan. Film ini bercerita tentang seorang malaikat yang jatuh cinta pada seorang manusia. John Rzeznik terinspirasi oleh cerita film ini dan menulis lirik lagu yang menggambarkan perasaan cinta yang mendalam dan kerinduan yang dialami oleh karakter utama. John Rzeznik mengalami masa sulit dalam karir musiknya saat menulis “Iris”. Ia mengungkapkan bahwa ia mengalami “writer’s block” atau kebuntuan kreatif. Namun, setelah menonton “City of Angels”, inspirasi untuk menulis lirik lagu ini datang dengan sendirinya. Lagu ini kemudian menjadi salah satu karya terbaiknya.

“Iris” terkenal dengan suara gitar yang unik, yang diperoleh dengan menyetel ulang gitar ke “open tuning”. Rzeznik menggunakan tuning D-D-D-D-D-D, yang memberinya suara khas dan membedakan lagu ini dari lagu-lagu lainnya. Penggunaan tuning ini memberikan nuansa melankolis dan emosional yang memperkuat lirik lagu. “Iris” mencapai sukses besar di berbagai tangga lagu internasional. Lagu ini menduduki peringkat pertama di chart Billboard Modern Rock Tracks selama 18 minggu berturut-turut dan tetap berada di chart Billboard Hot 100 selama hampir satu tahun. Keberhasilan ini membantu Goo Goo Dolls meraih popularitas global.

Lagu ini mendapat banyak pengakuan dan penghargaan. “Iris” dinominasikan untuk Grammy Awards dalam kategori “Record of the Year” dan “Best Pop Performance by a Duo or Group with Vocal” pada tahun 1999. Meskipun tidak memenangkan Grammy, lagu ini tetap menjadi salah satu yang paling dikenang dan dihargai dalam sejarah musik rock. Lirik “Iris” menggambarkan perasaan cinta yang intens dan kerinduan untuk diterima apa adanya. Beberapa baris lirik seperti “And I’d give up forever to touch you” dan “I just want you to know who I am” mencerminkan kerinduan yang mendalam dan keinginan untuk mendekatkan diri dengan orang yang dicintai.

Iris” adalah lagu yang tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga memiliki dampak emosional yang kuat pada pendengarnya. Dengan lirik yang mendalam, melodi yang indah, dan inspirasi dari film yang menyentuh hati, lagu ini terus menjadi favorit di kalangan penggemar musik. Goo Goo Dolls berhasil menciptakan karya yang abadi dan terus dikenang dalam sejarah musik rock. (LPU Aldi)

Film Dokumenter Bon Jovi: Perjalanan Band yang Menginspirasi Dunia Musik

Film serial dokumenter Thank You, Goodnight: The Bon Jovi Story akan tayang perdana di layanan streaming Disney+ dan Hulu pada Jum’at, 26 April 2024.

Jakarta – Rocker Bon Jovi mengungkap 40 tahun bermusik mereka dalam serial dokumenter baru Thank You, Goodnight: The Bon Jovi Story. Serial ini akan tayang perdana di layanan streaming Disney+ dan Hulu pada Jum’at, 26 April 2024.

Dalam episode empat bagian tersebut, cuplikan arsip serta video dan foto pribadi saling terkait dengan wawancara masa kini dan adegan grup tersebut memulai tur tahun 2022 mereka.

Ini mendokumentasikan kebangkitan band Amerika di awal 1980-an dan kurva pembelajaran tajam yang mereka hadapi saat berkembang dari bermain di klub Jersey Shore hingga stadion di seluruh dunia.

“Kami tak ingin membuat karya yang sia-sia di sini. Ini merupakan perjalanan yang luar biasa. Dalam karier sejati apa pun, terutama jika Anda berbicara tentang 40 tahun, akan ada puncak dan lembahnya. Dan kami ingin melakukannya jujurlah tentang hal itu,” kata pentolan supergrup, Jon Bon Jovi, dikutip dari Reuters, Rabu, 17 April 2024.

Perjalanan band rock Bon Jovi

Dikutip dari Medium, Bon Jovi, band rock Amerika yang didirikan pada 1983 di Sayreville, New Jersey. Band ini awalnya terdiri dari vokalis utama Jon Bon Jovi, gitaris Richie Sambora, kibordis David Bryan, bassis Alec John Such, dan drummer Tico Torres.

Perjalanan puncak kejayaan band ini terjadi selama akhir tahun 1980-an hingga 1990-an, periode di mana mereka merilis beberapa album yang mendefinisikan karier mereka dan mengukir sejarah musik.

Bon Jovi mulai mendapatkan perhatian dengan album debut self-titled mereka yang dirilis pada 1984, namun keberhasilan besar pertama mereka datang dengan rilis album kedua mereka, “7800° Fahrenheit” pada 1985. Meski album ini menunjukkan potensi band, itu belum cukup untuk mendorong mereka ke dalam stratosfer rock ‘n’ roll.

Dikutip dari LiveAbout, keberhasilan fenomenal Bon Jovi dimulai dengan rilis album “Slippery When Wet” pada 1986. Menampilkan single hit seperti Livin’ on a Prayer, You Give Love a Bad Name. Dan Wanted Dead or Alive, album ini menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia dan mengukuhkan status Bon Jovi sebagai ikon rock. Album-album berikutnya, termasuk “New Jersey” (1988) dan “Keep the Faith” (1992), semakin mengukuhkan tempatnya dalam sejarah musik dunia.

Menghadapi perubahan pasar musik dan selera pendengar, Bon Jovi berhasil melakukan reinvensi diri dengan album “Crush” (2000), yang melahirkan hit besar It’s My Life.

Sepanjang karier band yang termasyhur, Bon Jovi telah menjual lebih dari 130 juta rekaman di seluruh dunia. Ini menjadikan mereka salah satu band terlaris sepanjang masa. Ada banyak penghargaan yang telah diterima Bon Jovi, termasuk Grammy Awards, American Music Awards, dan masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame pada 2018.

Meskipun ada perubahan lineup dan tren musik yang berkembang, Bon Jovi terus melakukan tur dan merekam musik baru, menginspirasi penonton dengan semangat, ketangguhan, dan semangat rock ‘n’ roll mereka yang tak lekang oleh waktu. Bahkan mereka akan mengeluarkan album studio ke-16 mereka bertajuk “Forever”. Album ini akan dirilis pada Juni 2024.

Biografi Band Queen yang Mengukir Sejarah Musik Dunia Dari Inggris

Absolutmetal.com – Biografi Band Queen. Mereka dikenal sebagai band atau grup musik paling dikenal di dunia. Beberapa lagunya seperti Bohemian Rhapsody, We Are The Champions, serta We Will Rock You paling sering dinyanyikan dan diperdengarkan.

Kisah Band ini bahkan diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Bohemian Rhapsody yang menceritakan kisah dari para personilnya yakni Freddie Mercury, Brian May, Ben Hardy serta John Deacon. Berikut biografi Band Queen dan kisah perjalanan band asal London menjadi salah satu band paling melegenda di dunia.

Awal mula Queen muncul di tahun 1968 saat dua orang pelajar London’s Imperial College Brian May dan Tim Staffell ingin ngeband.

Mereka lantas mengiklankan di papan pengumuman sekolah, bahwa sedang mencari drummer dengan style seperti Ginger Baker. Iklan ini menarik perhatian pemuda bernama Roger Meddows Taylor untuk ikut audisi dan berhasil lolos. Group ini kemudian diberi nama SMILE.

Bergabungnya Freddie Mercury

Tahun 1970 SMILE ditinggal pergi Tim Staffel dan bergabung dengan group “Humpy Bong”. Frederick Bulsara teman kuliah Tim Staffel di Ealing College of Art lantas bergabung, inilah cerita tentang Queen bermula. Frederick Bulsara mengganti namanya menjadi Freddie Mercury, dan nama band dirubah menjadi QUEEN.

Queen adalah kelompok musik rock dari Britania Raya yang berjaya di tahun 70-an sampai 90-an. Bahkan sampai sekarang mereka masih terkenal, terutama karena lagu-lagunya yang sering diputar seperti “We Are the Champions”, “Bohemian Rhapsody” dan “We Will Rock You”.

Mereka sejak awal sampai akhir tidak pernah mengalami pergantian personel, dengan empat anggota John Deacon, Brian May, Freddie Mercury dan Roger Taylor.

Untuk pemain bass Queen menggunakan pemain bass cabutan sampai saat John Deacon pada bulan Pebruary tahun 1971 resmi menjadi anggota ke 4 Queen.

Dari Pentas Kecil Menuju Panggung Dunia

Band ini manggung tanpa lelah di pentas kecil untuk teman-teman dekat mereka, sampai mereka dapat kesempatan untuk mencoba studio rekaman baru yang bernama “De Lane Lea”.

Disini Queen merekam demo tapes dan menandatangani kontrak dengan Trident di tahun 1972, dan dibayar sebesar £60 per minggu.

Queen memulai bekerja mempersiapkan album pertama mereka yang direkam dibawah pengawasan Roy Thomas Baker dan John Anthony (staff enginer di Trident Studios)

Pada tahun 1973 Trident dan EMI menandatangani kontrak rekaman dengan Queen, dan pada bulan Juli 1973 mereka merilis album pertama dengan titel Queen dengan corak musik yang menggabungkan unsur hard rock dengan harmoni vokal ala opera.

Album dengan cover warna suram ini selama 17 minggu bertengger ditangga album mencapai no 24. Peluncuran album ini diiringi tour Inggris, mereka menjadi band pembuka “Mott The Hoople”, yang dimulai di Town Halls, kota Leeds pada 12 November 1973.

Banyak orang menilai aksi mereka lebih dari sekedar band pembuka, sehingga menghasilkan para pengikut awal Queen. Penggarapan album ketiga berlangsung dari bulan Juli 1974 sampai dengan November 1974.

Berbeda dengan sebelumnya, dimana dimulai tanpa keterlibatan Brian May, dan sedikitnya bantuan dari Roy Thomas Baker. Setelah Brian May merasakan kondisi yang lebih baik, barulah dia datang ke studio untuk mengisi bagian gitar meskipun sebenarnya masih belum pulih seratus persen.

Pada 11 Oktober 1974 single “Killer Queen”/”Flick Of The Wrist’” dirilis dan menjadi hits dimana selama 11 minggu bertengger di tangga ke 2.

Lagu Killer Queen menurut Brian May merupakan suatu lagu yang terbaik yang menjadi titik balik kesuksesan dari Queen. Lagu ini bercerita tentang gadis panggilan kelas atas yang dalam tafsiran Freddie Mercury bahwa orang kalangan kelas atas pun bisa menjadi PSK juga.

Akhirnya album ketiga ini dapat diselesaikan dan dirilis pada tanggal 1 bulan November 1974 di Empire, Liverpool dengan titel SHEER HEART ATTACK yang memuat 13 track.

Pada 9 Januari 1975 diluncurkan single yang diambil dari album Sheer Heart Attack, yaitu “Now I’m Here”/”Lily of the Valey” (buat gue lagu Now I’m Here paling berkesan adalah versi yang di dobel album Live Killers).

Tahun 1975 di bulan Februari 1975 dengan dukungan penuh dari label Elektra, Queen melakukan invasi ke Amerika sebagai headliner yang dimulai dari Agora, Columbus Ohio pada tanggal 5 Pebruari 1975.

Band Queen Sukses Besar

Meskipun dihujani kritik yang membandingkan mereka dengan led Zeppelin, namun penjualan tiket mereka sangat mengesankan dan selalu sold out. Sehingga beberapa pertunjukan terpaksa dilakukan 2 kali pada venue yang sama.

Ditengah kesuksesan itu, lagi-lagi masalah medis mendera Queen. Kali ini Freddie Mercury diserang Radang Tenggorokan pada bulan April 1975, dan kondisinya cukup serius sehingga terpaksa membatalkan 7 jadwal dari rangkaian USA tour ini dan Queen memutuskan berlibur selama 10 hari di Hawaii, sebelum mereka meluncur ke Jepang (negeri yang membuat Queen tergila-gila).

Tour Jepang diawali pada 19 April di Budokan, Tokyo dan disambung dengan kota-kota Nagoya, Kobe, Fukuoka, Okayama, Shizuoka, Yokohama dan kembali lagi ke Tokyo di Budokan.

Ketika mereka pertama kali mendarat di bandara Jepang disambut oleh ribuan pengemar mereka. Pada saat yang sama Sheer Heart Attack memuncaki chart di Jepang.

Meninggalnya Freddie Mercury

Queen sempat vakum di awal 1990-an ketika Freddie Mercury meninggal dunia karena AIDS. Meskipun begitu, mereka masih sempat mengeluarkan album baru, yaitu Made In Heaven pada 1995 dengan menggunakan suara Mercury yang direkam sebelumnya.

Mereka juga sempat mengeluarkan singel baru, No-One But You (Only The Good Die Young) pada 1998. Di singel ini, gitaris Brian May merangkap sebagai vokalis karena Queen belum mendapatkan vokalis tetap.

Sebelumnya, Queen sempat mengadakan proyek Queen + Proyek ini adalah proyek di mana Queen berkolaborasi dengan artis-artis lainnya seperti George Michael, Elton John, Luciano Pavarotti, dan sebagainya. Queen + sudah terlihat sejak diadakannya Freddie Mercury Tribute Concert untuk mengenang Freddie Mercury pada 1992.

Hanya saja, Queen + cuma menyanyikan lagu-lagu lama mereka yang menjadi hits, seperti Somebody to Love, Too Much Love Will Kill You, dan sebagainya. Setelah rilis singel No-One But You (Only The Good Die Young), basis John Deacon memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Queen. Pada 2004, Queen menemukan vokalis baru, yaitu Paul Rodgers. Mereka sempat mengadakan show di Hyde Park, Sheffield, Inggris.

Link Terkait :

Iron Maiden: Band Paling Sukses yang Terjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Malanghits.com, Membahas musik heavy metal yang awal mulanya mulai digaungkan di Inggris maka kita tak akan jauh-jauh menyinggung Black Sabbath, Led Zeppelin maupun Iron Maiden. Tapi grup band yang sampai sekarang ini masih eksis dalam belantika musik metal adalah Iron Maiden. Iron Maiden adalah band heavy metal asal London timur , Inggris , dibentuk pada tahun 1975 oleh bassis Steve Harris , mantan anggota Gypsy’s Kiss and Smiler.

Mereka adalah salah satu band paling sukses dan berpengaruh dalam genre heavy metal , telah menjual lebih dari 100 juta album di seluruh dunia. Karya Iron Maiden telah menginspirasi sub-genre musik heavy metal lainnya, termasuk power metal dan speed metal. Mereka disebut-sebut sebagai pengaruh besar (antara lain) band thrash metal Slayer , band pop-punk Sum 41 dan band jam Umphrey’s McGee .

Maskot band , Eddie , adalah perlengkapan abadi dalam seni sampul album yang dipengaruhi horor, serta dalam pertunjukan live. Eddie juga tampil dalam video game first-person shooter , Ed Hunter. Iron Maiden sejauh ini telah merilis 13 album studio, 2 kompilasi ‘terbaik’ dan 5 album live. Dengan serangkaian penampilan festival yang diselenggarakan pada tahun 2005 , mereka belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Iron Maiden baru-baru ini meluncurkan sebuah game di iOs yang bernama Iron Maiden: Legacy of the Beast.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Salah satu punggawa pencetus grup band ini adalah Steve Harris sang basist pada tahun 1975 di Leyton, London Timur. Awalnya Steve Harris mengajak teman-temannya yaitu Tonny Parsons untuk mengisi posisi gitar, Doug Sampson pada drum dan sang vokalis Paul Di’Anno di grup sebelum Adrian Smith dan Bruce Dickinson bergabung pada pertengahan 80-an. Nama Iron Maiden sendiri awalnya adalah tatkala Steve Harris melihat sebuah film yang berjudul “The Man in the Iron Mask”.

Dimana dalam film itu memperlihatkan adegan seseorang yang sedang dimasukan kedalam sebuah peti besi yang diluarnya ditusuk-tusuk oleh batang besi, yang dari sanalah nama Iron Maiden mulai muncul. Yang dimana nama Iron Maiden adalah sebagai nama salah satu band yang terkenal dan masih berpengaruh hingga sekarang. Iron Maiden dibentuk pada Mei 1975 oleh bassis Steve Harris , yang bergabung dengan gitaris Dave Murray beberapa bulan kemudian. Tiga puluh tahun kemudian, keduanya tetap memimpin Iron Maiden.

Harris dan Murray melewati banyak sekali anggota band sepanjang tahun 1970an , membayar iuran mereka di sirkuit klub yang sebagian besar beraliran punk di lingkungan East End yang keras di London . Meskipun Maiden adalah band metal yang dipengaruhi oleh Deep Purple , Yes , Wishbone Ash , dan Black Sabbath , mereka memiliki gaya punk yang cepat di masa-masa awal. Penyanyi asli Paul Day jauh lebih punkier daripada penggantinya, Dennis Wilcock yang aneh , penggemar berat Kiss yang menggunakan api, riasan, dan darah palsu di atas panggung. Pada tahun 1978, Harris dan Murray telah memantapkan formasi Iron Maiden dengan penambahan drummer Doug Sampson dan vokalis Paul Di’Anno . Jika sebelumnya band ini bernuansa punk, mereka melakukannya lebih lagi dengan kedatangan Di’Anno yang berambut pendek dan berapi-api.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Selama bertahun-tahun, band ini telah ditekan oleh label rekaman untuk memotong rambut mereka dan mengorbankan suara metal kompleks mereka demi citra yang lebih punk. Tetapi dengan Di’Anno di garis depan, band ini dapat menggabungkan keduanya menjadi sebuah lagu klasik yang manjur. tema, ritme metal yang kencang, dan riff hardcore yang cepat. Iron Maiden menjadi sensasi di dunia rock Inggris pada tahun 1978. Band ini telah bermain selama tiga tahun dan memperoleh pengikut setia yang luar biasa, namun belum pernah merekam musik mereka.

Pada Malam Tahun Baru 1978, band ini merekam salah satu demo paling terkenal dalam sejarah rock, Soundhouse Tapes. Menampilkan hanya empat lagu, band ini langsung terjual sebanyak 500 eksemplar, dan tidak mencetak ulang demonya lagi hingga tahun 1996 (salinan asli terjual ribuan dolar). Dua lagu di demo, ‘Prowler’ dan ‘Iron Maiden’, langsung menduduki nomor satu di tangga lagu metal Inggris.

Dalam beberapa lineup awal Iron Maiden, Dave Murray bergabung dengan gitaris lain, tetapi untuk sebagian besar tahun 1977 dan seluruh tahun 1978. Murray adalah satu-satunya gitaris di band. Hal ini berubah dengan kedatangan Tony Parsons pada tahun 1979. Drummer Doug Sampson juga digantikan oleh Clive Burr yang dinamis. Pada bulan November 1979. band ini mendapatkan kontrak rekaman besar dengan menandatangani kontrak dengan EMI , sebuah kemitraan yang berlangsung selama hampir 15 tahun.

Sesaat sebelum masuk studio, Parsons digantikan oleh gitaris Dennis Stratton . Awalnya, band ini ingin merekrut teman masa kecil Dave Murray, Adrian Smith , tapi Smith sibuk menyanyi dan bermain gitar untuk bandnya Urchin . Iron Maiden dirilis pada tahun 1980 dan meraih kesuksesan kritis dan komersial. Band ini kemudian menjadi pembuka untuk Kiss pada tur Unmasked tahun 1980 mereka , serta membuka tanggal tertentu untuk Judas Priest yang legendaris. Setelah tur Kiss, Dennis Stratton dipecat dari band karena perbedaan kreatif dan pribadi. Akhirnya, waktu yang tepat untuk kedatangan Adrian Smith.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Smith membawakan suara melodi dan aneh ke Iron Maiden. Suaranya yang blues dan eksperimental merupakan kebalikan dari gaya Murray yang cepat dan secepat kilat. Salah satu ciri khas Iron Maiden adalah gaya gitar ganda ‘twin lead’ yang menyelaraskan gaya Murray dan Smith, gaya yang dipelopori oleh Wishbone Ash dan The Allman Brothers Band , tetapi dibawa ke tingkat yang benar-benar baru oleh Iron Maiden. Pada tahun 1981, Maiden merilis album kedua bertajuk Killers . Album baru ini berisi lagu-lagu hit pertama band dan diperkenalkan kepada penonton di Amerika Serikat.

Pada saat itulah band ini menjadi bintang atraksi New Wave of British Heavy Metal , di mana band-band asal Inggris membanjiri pasar Amerika Serikat. Killers tetap menjadi salah satu album band tercepat dan terberat, dan tetap menjadi favorit di kalangan penggemar berat. Sebagai sebuah grup, Maiden tidak pernah suka berpesta atau menggunakan narkoba, menjadi sangat perfeksionis baik di jalan maupun di studio. Namun, saat band ini mulai mencapai kesuksesan besar-besaran di Amerika, Paul Di’Anno menunjukkan perilaku yang semakin merusak, dan penampilannya mulai menurun. Pada tahun 1982 band ini menggantikan Di’Anno dengan mantan vokalis Samson Bruce Dickinson. Dickinson memberikan interpretasi yang lebih baik atas lagu-lagu mereka dan memiliki jangkauan vokal yang menakjubkan. Debut Dickinson dengan Iron Maiden adalah album tahun 1982 The Number of the Beast , yang diakui sebagai genre klasik heavy metal. Album ini sukses mendunia dengan menghadirkan lagu-lagu klasik seperti The Number of the Beast dan Run to the Hills.

Untuk pertama kalinya band ini melakukan tur dunia, mengunjungi Amerika Serikat , Jepang dan Australia. Namun, band ini dirusak oleh kontroversi yang datang dari kelompok agama yang mengklaim Iron Maiden adalah grup setan karena lirik gelap mereka yang konon berbicara tentang Setan. Sebenarnya, itu hanya satu lagu (‘The Number of the Beast’), sebuah lagu anti-Setan tentang mimpi buruk.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Band ini membantah rumor tersebut dan tidak ada album studio Iron Maiden sampai saat ini yang pernah memuat cap ‘lirik eksplisit’. (Namun, set kotak live ‘Eddie’s Archive’, seperti halnya single ‘Two Minutes To Midnight’) Setelah kesuksesan besar The Number of the Beast , band ini menjadi superstar dunia. Sebelum kembali ke studio pada tahun 1983, mereka menggantikan Clive Burr dengan drummer berat. Nicko McBrain dan kemudian merilis empat album yang meraih multi-platinum di seluruh dunia: Piece of Mind (1983), Powerslave (1984), Live After Death ( 1985) dan Suatu Tempat di Waktu (1986). Band ini mengumpulkan banyak penonton kemana pun mereka pergi, terutama di Amerika Selatan , Asia , Australia , dan Amerika Serikat , di mana mereka masih menarik banyak penonton dalam turnya. Semua album ini berisi riff yang kompleks, perubahan berkali-kali, dan tema berbasis klasik. Berbeda dengan banyak lagu sezamannya, Iron Maiden umumnya menghindari lagu-lagu tentang minuman keras, narkoba, seks, atau wanita. Lirik band ini kaya akan sastra Inggris (‘The Rime of the Ancient Mariner’) dan sejarah (‘Alexander the Great, 356-323 BC’). Musik band ini sering disebut sebagai ‘intelligent metal’, dan berada pada tingkat intelektual yang sama sekali berbeda dari kebanyakan band metal lainnya pada tahun 1980an . Pada tahun 1988 band ini mencoba pendekatan berbeda untuk album studio ketujuh mereka yang bertajuk Putra Ketujuh dari Putra Ketujuh. Ini adalah album konsep yang menampilkan cerita tentang seorang anak mitos yang memiliki kekuatan waskita berdasarkan buku The Seventh Son oleh Orson Scott Card. Itu adalah album Iron Maiden paling eksperimental hingga saat ini, dan sering dianggap sebagai puncak kreatif band dan akhir dari ‘tahun emas’ Maiden. Untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, band ini mengalami perubahan formasi dengan hilangnya gitaris/vokalis Adrian Smith.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Mantan gitaris Gillan Janick Gers dipilih untuk menggantikan Smith, dan pada tahun 1990 mereka merilis album yang mendapat sambutan buruk, No Prayer for the Dying. Album ini kembali ke gaya band yang berat tetapi liriknya lebih sederhana dan musiknya tidak sesulit upaya sebelumnya. Vokalis Bruce Dickinson juga mulai bereksperimen dengan gaya bernyanyi yang lebih serak yang tidak diterima dengan baik oleh penggemarnya. Namun, album ini sukses besar secara komersial dan menelurkan singel hit nomor satu ‘Bawa Putri Anda ke Pembantaian’ dari film horor A Nightmare on Elm Street 5 . Sebelum rilis No Prayer for the Dying , Bruce Dickinson resmi meluncurkan karir solo bertepatan dengan Iron Maiden (Gers adalah gitarisnya). Dia melanjutkan tur pada tahun 1991 sebelum kembali ke studio bersama Iron Maiden untuk lagu hit Fear of the Dark. Dirilis pada tahun 1992, lagu ini memiliki beberapa lagu yang populer di kalangan penggemar, seperti judul lagu dan Takut Menembak Orang Asing , sebuah lagu kritis tentang Perang Teluk Persia . Meskipun metal sudah ketinggalan jaman pada tahun 1992 dan grunge menguasai gelombang udara, Maiden terus menjual habis arena di AS dan di seluruh dunia. Tetap saja, Dickinson melanjutkan dengan vokalnya yang lebih serak dan sebagian besar lirik Takut pada Gelap merupakan penurunan peringkat dari kesuksesan mereka sebelumnya. Pada tahun 1993, Iron Maiden mengalami kerugian besar ketika Bruce Dickinson meninggalkan band untuk melanjutkan karir solonya.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Namun, Bruce setuju untuk tetap bersama band sampai akhir tahun, sehingga menghasilkan sepasang album live yang dirilis pada musim gugur. Band ini mengaudisi ratusan vokalis dan akhirnya memilih senjata muda Blaze Bayley pada tahun 1994, mantan anggota Wolfsbane. Bayley terbukti menjadi vokalis yang layak, tapi dia tidak memiliki jangkauan yang dimiliki Dickinson. Setelah jeda tiga tahun, Maiden kembali pada tahun 1995 dengan album berdurasi satu jam The X Factor. Secara luas dianggap sebagai album terburuk Maiden, kegagalan album ini tidak hanya disebabkan oleh Blaze Bayley. Kepala penulis lagu Steve Harris sedang mengalami masalah pribadi yang serius, dan banyak dari lagu-lagunya yang kelam, menyedihkan, dan lambat (album ini berisi empat lagu tentang perang). Namun ada beberapa hal yang menarik. Lagu antemik ‘Blood on the World’s Hands’ menampilkan karya bass akustik yang luar biasa dari Harris, dan ‘Sign of the Cross’ yang epik berdurasi 11 menit bersaing satu sama lain dengan karya klasik band mana pun. Band ini menghabiskan sebagian besar tahun 1996 di jalan sebelum kembali ke studio untuk Virtual XI (1998) yang jauh lebih baik. Penampilan vokal Bayley jauh melampaui penampilan X-Factor -nya , terutama pada ‘The Educated Fool dan balada reflektif ‘Como Estas Amigos. Anehnya, satu-satunya titik terendah dari album ini adalah singel hit ‘Malaikat dan Penjudi’, yang membuat banyak orang mendengar tentang album tersebut, sehingga memutuskan untuk tidak membelinya: Virtual XI bukanlah album dengan penjualan tinggi. Pada awal 1999, Bayley dikeluarkan dari band. Beberapa bulan kemudian, band ini mengejutkan dunia ketika mereka mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan gitaris Adrian Smith bergabung kembali dengan band, yang berarti lineup klasik tahun 1980an kembali ke tempatnya. Yang lebih menarik lagi adalah pengumuman bahwa pengganti Smith, Janick Gers, akan tetap berada di band.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Iron Maiden kini memiliki tiga gitaris. Hal ini menyebabkan tur reuni yang mengumpulkan banyak penonton di seluruh dunia. Pada tahun 2000, periode baru, yang umumnya dikenal sebagai ‘tahun progresif’, dimulai untuk band ketika mereka merilis album Brave New World. Lagu-lagunya lebih panjang dan liriknya berbicara tentang tema gelap dan kritik sosial. Band ini memperoleh basis penggemar baru ketika mereka mulai mengeksplorasi genre metal progresif. Brave New World , dalam hampir semua hal, adalah album Iron Maiden terbaik dalam lebih dari satu dekade. Tur dunia untuk album ini berakhir pada Januari 2001 dengan pertunjukan di festival Rock in Rio yang terkenal. Ini adalah kembalinya kejayaan bagi band ini, karena banyak dari penggemar lama mereka sekarang memiliki band sendiri, dan pengaruh mereka dapat didengar melalui beberapa bentuk musik rock di akhir tahun 1990an dan awal tahun 2000an. Band ini melanjutkan tren progresif mereka dalam album Dance of Death yang dirilis pada tahun 2003. Album ini meraih platinum di beberapa negara dan tidak diragukan lagi bahwa band ini masih menjadi sensasi heavy metal.

Band Iron Maiden  Paling Sukses  yang Menjual Lebih dari 100 Juta Album di Seluruh Dunia

Faktanya, banyak penggemar yang mengatakan bahwa Dance of Death melampaui Brave New World dalam hal kreativitas, dan tetap menjadi album terbaik mereka sejak Seventh Son of a Seventh Son yang terkenal pada tahun 1988 . Pada tahun 2005 , Iron Maiden telah mengumumkan tur untuk tahun mendatang untuk memperingati 25 tahun perilisan album pertama mereka dan 30 tahun pembentukan mereka. Band ini berencana untuk mulai mendukung DVD baru berjudul The Early Years , di mana band ini akan merayakan musik dari periode 1975-1985.***

Link Terkait :

https://wataugahabitat.org/

https://www.ibupintargopay.com/

https://oteimsa.es/

https://linkmega4d.id/

https://amjad.jde.ir/

 

Kilas Balik Musik Metal Black Sabbath Hidupkan Album 1975 Hingga Sekarang

Jakarta, absolutmetal.com — Band heavy metal asal Inggris, Black Sabbath dalam waktu dekat akan merilis ulang album ke-6 mereka, Sabotage. Rilisan terbaru akan dilengkapi sejumlah lagu tambahan.

Edisi khusus dari album yang mulanya dirilis tahun 1975 tersebut rencananya akan diluncurkan 11 Juni mendatang. Selain rekaman asli, album tersebut menampilkan rekaman live Black Sabbath saat menggelar tur di Amerika Serikat tahun 1975.

Dari 16 lagu live yang akan dihadirkan, 13 di antaranya belum pernah dirilis dan disimpan sejak 46 tahun yang lalu. Album yang akan dirilis secara fisik ini juga akan menghadirkan potret-potret lawas band Ozzy Ousbourne tersebut.

Dilansir dari Ultimate Classic Rock, rilisan terbatas ini terdiri dari 4 CD, yang berisi Original Album Remastered, North American Tour Live ’75, North American Tour Live ’75 (part 2), dan North American Tour Live ’75 (part 3).

Album tersebut akan menghadirkan lagu-lagu legendaris Black Sabbath, di antaranya Hole in the Sky, Megalomania, dan Am I Going Insane. Pada album ini, anggota Black Sabbath terdiri dari Ozzy Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bassa), dan Bill Ward (drum).

Aktif sejak 1968, band ini telah lahirkan 19 album rekaman. Pada tahun 2013 mereka merilis album terakhir mereka berjudul 13, sebelum memutuskan berhenti atau bubar 2017 silam.

Di sebuah kesempatan, salah satu personel Black Sabbath Tony Iommi sempat menyatakan Black Sabbath punya wacana untuk reuni pada tahun 2022 mendatang. Namun, Ozzy menyebut ia tak akan turut serta.