Month: January 2025

Jejak Aerosmith: Kisah Sukses dan Karya Besar Band Rock Terkenal

Formasi band Aerosmith beberapa kali mengalami perubahan. Gitaris Joe Perry sempat memutuskan keluar pada tahun 1979.
Image of Tempo
Reaksi vokalis Aerosmith Steven Tyler, saat mengibur penggemarnya dalam konser turnya yang berjududl “Aerosmith: Let Rock Rule” di The Forum, Inglewood, California (31/7).

Absolutmetal.com, Jakarta -Tanggal 21 Juni merupakan hari lahir dari drummer Aerosmith Joey Kramer. Joy Kramer aktif menjadi personil Aerosmith sejak dibentuk pada 1970. Ia merupakan orang yang menggagas nama Aerosmith pada 1973.

Melansir Allmusic.com, Aerosmith merupakan grup rock asal Amerika Serikat yang terkenal sebagai salah satu band rock and roll terbesar di Amerika pada tahun 70-an. Pembentukan band Aerosmith bermula ketika Steven Tyler bertemu Joe Perry saat bekerja bersama di kedai es krim Sunapee, New Hampshire pada 1970.

Mereka kemudian mengajak Tom Hamilton untuk mengisi posisi bassist serta Ray Tabano untuk menjadi gitaris kedua. Ray sendiri tak lama akhirnya digantikan oleh Brad Whitford, mantan personil band Earth Inc. Joey Kramer menjadi anggota terakhir yang direkrut mengisi posisi drummer.

Band yang awalnya berbasis di Boston ini terkenal dengan musik mereka yang menggabungkan genre blues, pop rock dan heavy metal.

Pada tahun 1972, Aerosmith akhirnya menekan kontrak perdananya dengan perusahaan rekaman Columbia Records setelah sebelumnya hanya tampil dari klub ke klub di wilayah Massachusetts dan New York selama dua tahun. Debut album mereka diberi judul sama seperti nama band mereka ‘Aerosmith‘ dirilis tahun 1973 dengan lagu ‘Dream On’ sebagai single pertamanya. Rilis album ini diikuti oleh tur Amerika pada tahun berikutnya. Setahun berikutnya mereka kembali merilis album kedua bertajuk ‘Get Your Wings’.

Pita Suara Steven Tyler Rusak Aerosmith Tunda Konser Perpisahan Hingga 2024

Mengenal Steven Tyler Vokalis Aerosmith Berjuluk Demon of Screamin

Mengutip dari Britannica, album ketiga mereka Toys In The Attic dirilis tahun 1975. Album ini bisa dibilang salah satu yang meroketkan nama mereka dan memperoleh pencapaian baik dari sisi komersial maupun artistik.

Lagu Sweet Emotion pada album ini sukses menembus Top chart 40 pada musim panas tahun 1975, dengan album ‘Toys In The Attic’ yang mencapai peringkat 11. Album baru mereka selanjutnya ‘Rocks’ yang dirilis tahun 1976 bahkan mampu menyabet Platinum. Nama Aerosmith semakin naik daun ketika album mereka selanjutnya ‘Draw the Line’ mampu menduduki tangga kesebelas di Amerika.

Formasi band Aerosmith beberapa kali mengalami perubahan. Gitaris Joe Perry sempat memutuskan keluar pada tahun 1979 dan membentuk Joe Perry Project. Gitaris lainnya Brad Whitford juga memutuskan keluar pada tahun 1980 untuk kemudian membentuk band Whitsford-St. Holmes. Kedua posisi yang ditinggalkan tersebut kemudian Jimmy Crespo dan Rick Duffay.

Mengenal Gitaris Aerosmith Brad Whitford

Aerosmith Pamit: Tur Perpisahan Dibatalkan karena Steven Tyler Tak Bisa Pulih dari Cedera Suara

Aerosmith dalam perjalanannya sempat mengalami sejumlah masalah, terutama terkait obat-obatan. Vokalis Tyler misalnya yang ambruk di atas panggung dalam acara tur ‘Back in the Saddle’. Ia dan Perry bahkan sempat menjalani rehabilitasi untuk menyembuhkan kecanduan mereka terhadap obat-obatan.

Grup ini mencapai puncak popularitasnya di awal 90-an ketika menandatangani kontrak bernilai jutaan dolar Amerika Serikat dengan Columbia Records. Tak sampai tahun 1995, mereka telah dapat memulai rekaman pertamanya bersama label barunya, hampir 5 tahun sejak penandatanganan kontrak tersebut. Album Nine Lives mereka garap bekerjasama dengan Kevin Shirley pada tahun 1996.

Aerosmith masih eksis hingga 2022 ini dan sempat akan mengadakan konser residensi musim panas yang dijadwalkan berlangsung di Park MGM’s Dolby Live, Las Vegas pada 17 Juni hingga 11 September meskipun dibatalkan karena vokalis Steven Tyler masuk Rehabilitasi.

Perjalanan Candil dan Seurieus: Mengungkap Alasan Pisah dalam Dunia Musik

Jakarta – Grup musik Seurieus mencuri perhatian awal 2000-an lewat lagu ‘Rocker Juga Manusia‘. Vokalis mereka, Candil, menjadi salah satu magnet utamanya.

Namun, perjalanan Candil bersama Seurieus berakhir pada 2008. Mereka berpisah jalan dan keduanya pun perlahan tenggelam dari peredaran. Pertanyaan besar muncul, apa yang membuat hubungan mutualisme itu berhenti di tengah jalan? Padahal saat itu Seurieus sudah punya cukup pamor.

Kepada detikHOT, beberapa waktu lalu, Candil membagi apa yang terjadi di balik kejadian delapan tahun lalu.

“Ya klasik banget, dinamika bermain band. Mulai dari star syndrome dan problem-problem lain. Pola pikir berubah, pandangan tentang bermain musik dan musik itu sendiri berubah. Akhirnya ada satu waktu kita sama-sama sadar sudah tidak satu visi,” cerita musisi bernama asli Dian Dipa Chandra itu.

“Akhirnya saya dikeluarkan,” sambung Candil.

Sayangnya, karena sudah telanjur membekas, nama Seurieus menempel terus di Candil. Begitu pula sebaliknya hingga hari ini.

“Gue terganggu sih nggak karena memang gue besarnya sama mereka. Gue juga nggak mengkhawatirkan itu karena waktu gue keluar, mereka yang berubah konsep. Jadi nggak bermasalah,” jelasnya.

Untungnya, sekarang hubungan Candil dengan para personel Seurieus seperti Koko, Hayam, Mulek dan Deenar sudah adem-ayem.

“Sekarang seiring waktu ya sudah enjoy masing-masing lah. Main sama-sama lagi. Kalau sempat, jamming lagi,” pungkasnya.

Saat ini Candil melangkah sendiri bersama dengan grup bentukannya, Candil in The Rockalisasi. Grup yang berisi empat personel pengiringnya saat beraksi. Candil in The Rockalisasi pun telah merilis album bertajuk ‘Rockalisasi.

Cerita di Balik Nama Noah: Sejarah dan Transformasi Band Peterpan Yang Populer di Indonesia

JAKARTA – Sejarah terbentuknya band Noah menarik untuk dibahas. Pecinta musik Tanah Air tentu sudah akrab dengan band Noah dengan Ariel sebagai pentolan sekaligus vokalis yang fenomenal.

Bisa dikatakan jika Noah merupakan salah satu band legendaris Indonesia. Meski demikian, masih banyak yang belum mengetahui mengenai sejarah band Noah dan keterkaitannya dengan band Peterpan.

Asal-usul dan sejarah terbentuknya band Noah tidak bisa dilepaskan dari band Peterpan. Ariel Noah dalam kanal Youtube Helmy Yahya Bicara yang tayang pada 15 September 2020 menceritakan sejarah bandnya.

Jika ditarik mundur, Noah lahir dari band Peterpan yang berdiri pada 2000. Adalah Andika yang pada awalnya bermimpi ingin memiliki band yang main di kafe. Kala itu, Peterpan beranggotakan enam orang, yakni Ariel, Andika, Indra, Lukman, Reza, dan Uki.

Nama Peterpan sendiri didapatkan secara tidak sengaja. Boris, julukan Ariel, mengisahkan jika pada saat itu Andika dan ibunya tengah berada di Puncak, Bogor. Di sana Andika melihat ada warung sate kelinci bernama Peterpan.

Setelah itu Andika bertemu dengan Ariel cs yang tengah mempersiapkan audisi untuk menjadi home band di cafe. Andika pun mengusulkan untuk menggunakan nama Peterpan sebagai nama band. Ariel cs yang tengah pusing mempersiapkan audisi pun tanpa pikir panjang langsung menyetujuinya.

Singkatnya, karena penampilan yang apik Peterpan akhirnya mendapat kontrak dari label rekaman dan berhasil mengeluarkan album bertajuk Kisah 2002 Malam (2002), Taman Langit (2003), Bintang di Surga (2004), dan Alexandria (2005).

Pada 2006 terjadi perpecahan dalam tubuh Peterpan di mana Andika dan Indra memutuskan untuk keluar. Andika pun merasa keberatan jika Ariel cs masih manggung dengan band bernama Peterpan.

Alhasil, nama Peterpan pun berubah menjadi Noah pada 2012. Sebelum berubah menjadi Noah, Ariel cs sempat mengeluarkan album Hari yang Cerah… (2007) untuk terakhir kalinya menggunakan nama Peterpan.

Saat memilih nama band baru, Ariel cs rupanya cukup serius. Ia dan kawan-kawannya bahkan mengusulkan sepuluh nama per personel untuk mendapatkan nama yang sesuai. Beberapa calon namanya adalah Masterplan, Tanaris, dan terakhir Noah.

Pada akhirnya Noah menjadi nama yang terpilih untuk menggantikan Peterpan. Alasan pemilihan nama Noah pun cukup unik. Pada awalnya mereka tidak tahu apa arti Noah. Setelah dicari tahu Noah berarti “Memberi Kenyamanan”.

“Artinya dicari tahu kemudian, pas diperdebatkan kenapa Noah gitu kita cari artinya apa artinya Noah? ooh.. ngasih kenyamanan. Kita hubung-hubungin, ngasih kenyamanan di telinga, oh pas nih yaudah ini aja deh.” terang Ariel.

Kini band Noah beranggotakan Ariel, Lukman, dan David. Demikian pembahasan mengenai sejarah Terbentuknya Band Noah.

Link Terkait :

https://expertechinternational.com/

https://amjad.jde.ir/

https://wataugahabitat.org/

https://acfl.co.in/

https://gaisconstruction.com/

https://mega4dofficial.id/

https://oteimsa.es/

https://kelas11.sman11-jkt.sch.id/

https://dialinas.gr/

https://lms.unipar.ac.id/

https://www.namamibharat.com/

https://www.wlafnl.com/

Dewa 19: Perjalanan Panjang Menjadi Legenda dalam Dunia Musik Rock Indonesia

Dewa 19
Dewa 19, band rock ikonik Indonesia ini udah jadi idola banyak orang selama lebih dari tiga dekade. Lagu-lagu mereka yang hits dan penuh makna menemani masa muda generasi 90an dan masih digemari hingga saat ini.

Di artikel ini, gue bakal ngobrolin tentang Dewa 19 dari profil, perjalanan karir, album-album keren, sampe ciri khas yang bikin mereka beda dari band rock lainnya. Yuk, simak sampe akhir, Superfriends!

Profil Dewa 19

Dewa 19 adalah band rock ikonik asal Surabaya, Indonesia, yang awalnya dikenal sebagai “Dewa”, mereka kemudian mengubah namanya menjadi “Dewa 19”. Nama “Dewa 19” sendiri diambil dari judul album pertama mereka yang dirilis pada tahun 1992. Meskipun demikian, pada album kedua, angka 19 telah dihilangkan dari judulnya. Namun, keputusan tersebut tidak mengubah kesetiaan para penggemar, yang tetap memanggil mereka dengan nama “Dewa 19“.

Didirikan pada tahun 1986, Dewa 19 awalnya terdiri dari Ahmad Dhani sebagai vokalis dan keyboardist, Andra Junaidi sebagai gitaris, Erwin Prasetya sebagai drummer, dan Wawan Juniarso sebagai bassist. Band ini memiliki keunikan dengan memiliki 4 vokalis sepanjang sejarahnya.

Selama perjalanan karirnya, Dewa 19 mengalami pergantian personel, namun formasi paling dikenal adalah saat Ari Lasso, Andra Junaidi, Ahmad Dhani, Andi Fadly, dan Yuke Sampurna bergabung dalam band ini.

Ciri Khas Musik Dewa 19

Salah satu ciri khas Dewa 19 adalah keberagaman dalam penggabungan genre musik, Superfriends. Mereka punya kemampuan untuk menggabungkan elemen-elemen dari berbagai genre, seperti rock, pop, dan balada, dalam lagu-lagu mereka. Gaya musik unik mereka ini bikin tiap lagu Dewa 19 punya vibe yang berbeda-beda.

Selain itu, lirik-lirik lagu Dewa 19 juga dikenal karena kedalaman maknanya. Mereka sering bawa topik-topik yang deep, kayak cinta, kehidupan, dan kebebasan. Lirik-lirik mereka tuh sering banget ngena buat pendengernya. Jadi buat lo yang dengerin lagu Dewa 19, lo bakal bisa relate banget sama lagu-lagu mereka.

Perjalanan Karir Musik

Album pertama Dewa 19, yang judulnya juga “Dewa 19”, rilis tahun 1992 dan langsung booming banget, Superfriends! Album ini menandakan awal era baru dalam musik rock Indonesia.

Dewa 19 terus merilis album-album hits, seperti “Format Masa Depan” (1994) dan “Pandawa Lima” (1997). Namun di tahun 1999, Ari Lasso meninggalkan Dewa 19 dan digantikan oleh Once Mekel. Nah, Once ini bener-bener membawa warna baru pada band dengan suaranya yang khas dan soulful. Dewa 19 terus berkarya dengan Once Mekel dan merilis album-album hits kayak “Bintang Lima” (2000), dan “Cintailah Cinta” (2002).

Sukses jadi salah satu band paling legendaris di Indonesia, Dewa 19 gak cuma punya lagu-lagu hits, tapi konser-konser mereka juga selalu bikin penonton gagal move on.

Prestasi dan Penghargaan

Sepanjang kariernya, Dewa 19 sudah mengumpulkan banyak penghargaan dan prestasi, Superfriends. Mulai dari tahun 1992, mereka sering mendapatkan penghargaan BASF Awards dan AMI Awards. Nah, gak cuma itu aja, mereka juga berhasil bawa pulang beberapa penghargaan internasional, seperti Anugerah Planet Muzik, LibForAll Award, dan MTV Southeast Asia Viewer’s Choice Award. Gak heran, mereka emang selalu bikin heboh dan jadi sorotan publik.

Itulah profil lengkap tentang Dewa 19, band legendaris yang udah bikin heboh di dunia musik Indonesia dari dulu sampe sekarang. Dari lagu-lagu hits mereka sampe konser-konser yang selalu bikin penonton gagal move on, Dewa 19 emang gak ada lawannya.

Buat Superfriends yang baru kenal sosok band Dewa 19, wajib banget deh nyobain dengerin lagu-lagu mereka.

Dari Panggung 80-an hingga 2025: 5 Band Rock yang Tak Pernah Pudar & Masih Eksis

Jamrud, Elpamas, Slank, Roxx dan God Bless. (Foto: Instagram @jamrud_official @slankdotcom, Facebook/ELPAMAS, Facebook/ROXX, Prabarini Kartika/kumparan)
Jamrud, Elpamas, Slank, Roxx dan God Bless.

Seiring berjalannya waktu, grup musik baru banyak yang bermunculan. Namun, hal itu tidak membuat grup musik yang sudah lama eksis di belantika musik Indonesia menghilang. Bahkan, mereka tetap berkarya hingga kini.

1. Slank

SLANK. (Foto: Instagram @slankdotcom)

Pada mulanya, Bimo ‘Bimbim’ Setiawan Almachzumi merupakan seorang penggebuk drum dari band Cikini Stones Complex (CSC). Dalam penampilannya mereka membawakan lagu-lagu Rolling Stone. Merasa bosan, Bimbim pun membubarkan CSC dan pada 1983 membentuk grup musik Red Devil bersama Kiki (gitar), Erwan (vokal), Bongky (gitar) dan Denny (bas gitar).

Setiap kali tampil, Red Devil sering membawakan lagu-lagu dari Van Hallen dan Rolling Stone. Namun, karena tingkah para personel, lagu-lagu Van Hallen dan Rolling Stone yang mereka bawakan justru tak pernah memiliki mirip dengan versi aslinya.

Nama Slank pun akhirnya tercetus untuk menggantikan nama Red Devil karena dirasa lebih cocok dan sesuai dengan kepribadian para personel. Untuk mengumumkan pergantian nama mereka, Slank pun tampil di festival band KMSS di Istora Senayan, Jakarta Selatan.

Slank formasi 13 (Foto: Istimewa)
Slank formasi 13

Melalui berbagai perombakan tanpa satu pun album, Slank akhirnya menelurkan album perdana bertajuk ‘Suit – Suit…He.. He.. Gadis Sexy’ pada 1989 bersama formasi ke-13, Kaka (vokal), Bimbim (drum), Bongky (bas gitar), Pay (gitar), dan Indra Q (keyboard).

Setelah meriis lima album sejak 1989 hingga 1996, Slank formasi ke-13 akhirnya hancur karena narkoba yang di masa itu banyak menyerang anak-anak remaja. Masih dibawah pengaruh candu putau, Bimbim secara sepihak memecat Bongky, Indra Q, dan Pay. Slank yang berjalan dengan dua personel, Bimbim dan Kaka, sempat menelurkan album ‘Lagi Sedih’ (1997).

Satu tahun lamanya Bimbim dan Kaka tak punya semangat untuk bermusik meneruskan karier Slank, bahkan sempat ingin memutuskan untuk membubarkannya pada 1997. Pesan dari tinta darah yang dikirimkan oleh fans membuat Bimbim terenyuh dan urung membubarkan Slank.

Pada 1998, Slank kembali hidup dengan album ‘Tujuh’ bersama tiga personel baru, Ivan (bas gitar), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar), yang tergabung dalam formasi ke-14. Hingga kini, Slank masih terus mengudara dan Slankers, sebutan bagi penggemar mereka, semakin bertambah banyak. Bermula dari gaya hidup para personel yang berubah 180 derajat, kini Slank jadi salah satu band yang aktif mendukung kegiatan sosial, seperti anti rokok, pendukung KPK, dan menjaga kelestarian botani laut.

2. God Bless

Godbless saat jumpa pers festival musik Rock (Foto: Munady Widjaja/kumparan)

Pulang ke Indonesia setelah lama menetap di Belanda, Ahmad ‘Iyek’ Albar dan Ludwig Lemans mulai berpikir untuk membentuk sebuah band rock yang terinspirasi dari band-band era 70-an di Eropa. Pada 1973, God Bless pun terbentuk dengan formasi awal Iyek (vokal), Ludwig (gitar), Fuad Hassan (drum), Yockie Suryoprayogo (keyboard) dan Donny Fattah (bas gitar).

Setelah Yockie memutuskan untuk hengkang dan nama God Bless kian tersohor di industri musik Indonesia, Fuad Hassan dan Soman Lubis, keyboardist yang menggantikan posisi Yockie, meninggal dunia karena kecelakaan pada 1974. Kepergian mereka membuat proses penggarapan God Bless tertunda dan album self-titled perdana mereka akhirnya baru rampung pada 1975.

Memasuki era 80-an, formasi God Bless semakin mantap setelah Abadi Soesman masuk menggantikan mendiang Soman Lubis. Kombinasi Iyek (vokal), Abadi (keyboard), Donny (bas gitar), serta dua personel baru, Ian Antono (gitar), dan Teddy Sujaya (drum) sukses membuat God Bless lancar dalam merampungkan album kedua bertajuk ‘Cermin’. Karena album ‘Cermin’ dinilai terlalu idealis dan kurang cocok dengan kuping orang Indonesia yang saat itu gemar mendengarkan lagu pop ballad, God Bless sempat kelimpungan mencari cara untuk meramu musik yang atraktif, sebelum akhirnya album ‘Semut Hitam’ dirilis pada 1989.

God Bless (Foto: Facebook @godblessrocks)
God Bless 

‘Semut Hitam’ merupakan awal kesuksesan God Bless di blantika musik Indonesia. Masih dengan nuansa musik progresif rock yang rumit, lirik yang bertemakan sosial, serta melodi gitar yang indah hasil karya Ian Antono membuat karya-karya God Bless banyak digunakan sebagai lagu wajib di kompetisi band era 80-an dan 90-an.

Sejak 2002, karier God Bless agak tersendat karena kebiasaan Iyek menggunakan narkoba. Pada 2007 Iyek berserta anaknya, Fachri Albar, tertangkap oleh pihak berwajib karena kepemilikan narkoba dan nasib God Bless pun benar-benar habis.

Setelah Iyek keluar dari penjara pada 2008, God Bless baru bisa mulai kembali berkarya. Tahun lalu God Bless sukses menelurkan album ketujuh mereka yang bertajuk ‘Cermin 7’. Tahun ini, God Bless punya rencana untuk melangsungkan konser tunggal dengan tujuan merayakan ulang tahun ke-45. Mereka berkolaborasi dengan Sys NS. Namun, pada 23 Januari lalu Sys meninggal dunia dan hingga saat ini rencana konser tunggal God Bless pun belum menemui titik temu.

3. Roxx

Roxx. (Foto: Facebook/ROXX)

Roxx. (Foto: Facebook/ROXX)

Roxx yang mulai terbentuk pada 1987 merupakan hasil penggabungan dari dua band rock lawas, Navy Punk dan Skull. Dengan formasi awal Trison (vokal), Jaya (gitar), Iwan (gitar), Tony (bas gitar), dan Arry (drum), Roxx dikenal sebagai band yang gemar membawakan lagu-lagu glam rock milik Motley Crue, Def Leppard, dan Whitesnake.

Informasi penting disajikan secara kronologis

Ingin membedakan identitas bermusiknya dari band-band rock yang ada di masa itu, Arry sang drummer mengambil ide gila. Ia mengganti snare drum-nya dengan snare marching band yang lebar. Mereka mulai memainkan lagu-lagu dari band thrash metal, seperti Metallica, Anthrax, dan Testament. Ide Arry inilah yang digadang-gadang sebagai awal dimulainya scene musik underground di Indonesia.

Baru merilis satu lagu berjudul ‘Rock Bergema’ pada 1989, Roxx sudah berani untuk mengikuti Festival Rock Log Zhelebour. Dengan aksi panggung Arry yang unik dan lagu yang tak biasa di eranya, Roxx pun sukses memenangkan Festival Musik tersebut dan mendapat kesempatan untuk merampungkan album self-titled perdana pada 1992.

Band metal Roxx (Foto: Munady Widjaja)
Band metal Roxx

Setelah merampungkan dua album, Arry meninggal dunia pada 1999. Kepergian sang drummer eksentrik itu membuat nasib Roxx kian terombang-ambing. Trison memutuskan untuk hengkang dan bergabung bersama Edane, sedangkan Jaya, bertemu dengan Ahmad Dhani dan mendirikan band grunge bernama Ahmad Band.

Roxx baru kembali lagi ke blantika musik Indonesia pada 2004 bersamaan dengan dirilisnya album ‘Bergema Lagi’. Trison sudah kembali mengisi posisi vokal, Tony dan Iwan pun masih memainkan instrumen yang sama, sedangkan Jaya yang mengundurkan diri digantikan oleh seorang additional player bernama Didi Crow. Saat itu, Roxx sengaja tak merangkul pemain drum baru untuk mengenang lima tahun kepergian mendiang Arry.

Album terakhir yang ditelurkan Roxx adalah ‘Jauh Dari Tuhan’ (2013) dengan formasi baru Trison (vokal), Jaya (gitar), Tony (gitar), Iwan (bas gitar), Didi Crow (gitar) dan Raiden (drum). Sosok Raiden yang menggantikan Arry adalah drummer yang dahulu sempat memperkuat beberapa band, seperti Juliette, The Fly dan Bunga. Ia kini semakin dikenal publik setelah pada 8 Juni 2017 menikahi aktris cantik, Tyas Mirasih.

Meski Jaya kembali mengundurkan diri setelah manggung di Jakcloth 2016, Roxx kini sering terlihat mengisi di berbagai festival-festival besar, seperti Pekan Raya Jakarta, Big Bang Festival, dan Soundrenaline.

4. Jamrud

Band Jamrud. (Foto: Instagram @jamrud_official)
Band Jamrud

Pada 1984, gitaris asal Cimahi, Jawa Barat, Aziz Mangasi membentuk sebuah grup musik bernama Jam Rock bersama tiga rekannya, Ricky Teddy (bas gitar), Agus (drum), dan Oppi (vokal). Terus membawakan lagu-lagu orang lain, pamor Jamrock baru mulai meningkat saat Krisyanto menjadi vokalis menggantikan posisi Oppi.

Pada 1995, Jamrock mulai mencoba membuat demo lagu karya sendiri dan menawarkannya pada label rekaman Log Zhelebour. Mendapat sambutan yang baik, Log Zhelebour meminta agar nama Jamrock diganti dengan Jamrud sebelum album perdana mereka yang bertajuk ‘Nekad’ rilis pada 1996.

Kesuksesan album tersebut membuat Jamrud tak bisa berhenti menelurkan karya. Hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah album ‘Nekad’, Jamrud sukses merilis album ‘Putri’ (1997) dan ‘Terima Kasih’ (1998) yang laku keras dipasaran.

Seiring berjalannya waktu, kepopuleran musik rock dikalangan remaja pun mulai bergeser tergantikan oleh musik boyband yang menggaung di era 2000an. Karena itu, Krisyanto memutar otak dan mulai mengundurkan diri. Ia merilis album pop solo bertajuk ‘Mimpi’ (2009).

Azis tak mau kalah dari Krisyanto dan memasukkan tiga personel baru sekaligus, Jaja ‘Donald’ Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Mochamad Irwan (gitar) dan Danny Rachman (drum) yang menggantikan Suherman. Mereka mampu mencipta album ‘New Performance’ pada 2009.

Tak lagi berseteru, Azis mengizinkan Krisyanto untuk kembali bergabung. Dengan dua orang vokalis, Jamrud menelurkan album ‘Energi + Dari Bumi dan Langit’ pada 2011. Sayang, kedatangan Krisyanto ternyata mengusik keberadaan Donald yang kemudian mengundurkan diri pada 2012.

Setelah pada 2013 Jamrud melakukan tur enam kota di Amerika Serikat bersama grup musik legendaris, Skid Row, hingga saat ini Jamrud terus terlihat aktif mengisi festival-festival musik, meski belum kembali merampungkan album baru.

5. Elpamas

ELPAMAS. (Foto: Facebook/ELPAMAS)
ELPAMAS

Toko perangkat elektronik yang bernama Elektronik Payung Mas milik Anthony Depamas merupakan cikal-bakal terbentuknya orkes dangdut Elpamas. Empat personel Elpamas, Edi Darome (keyboard), Didiek Sucahyo (bas), Rush Tato (drum), dan Emanuel Totok Tewel (gitar), baru mulai melirik genre musik rock setelah menarik dia vokalis Abdullah Owi dan Alexander Lamoh pada 1984.

Berselang satu tahun Elpamas yang sudah benar-benar serius mengusung genre rock memberanikan diri untuk keluar dari kampung halaman mereka di Padaan, Pasuruan, Jawa Timur, untuk mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada 1985. Meski tak sukses memenangkan kompetisi tersebut, nama Elpamas kian tersohor dan fans pun mulai berdatangan.

Elpamas (Foto: Vito/kumparan)
Elpamas

Memiliki enam album, termasuk ‘Dinding-Dinding Kota’ (1989), ‘Tato’ (1991), dan ‘Negeriku’ (1997), Elpamas selalu bermasalah dengan vokalis yang berganti-ganti. Hingga saat ini Elpamas terhitung sudah berganti vokalis sebanyak sembilan kali. Nama-nama besar, seperti Dollah Gowie, Baruna “Babon” Priyotomo, Ecky Lamoh, Putut Christams, hingga Andy Liany, sempat mengisi vokal di band tersebut.

Selain itu, Toto Tewel kerap kali meninggalkan Elpamas dan bergabung dengan band lain sebagai additional player. Bahkan, banyak orang yang lebih mengenal Toto sebagai pemain gitar di band pengiring Iwan Fals.

Kendati sering terseok-seok Elpamas hingga saat ini masih hidup. Pada tahun baru lalu, Elpamas membuka konser God Bless yang digelar di Albero Cafe, Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, Toto Tewel menjanjikan Elpamas akan merekam single baru tahun ini.

Perjalanan Musik Metal: Dari Tahun 70-an Hingga Sekarang

Pernah dengar nama grup band seperti Metallica, Avenged Sevenfold, AC/DC, atau Slipknot? Yes, mereka semua adalah grup musik metal yang paling dikenal di dunia. Bukan cuma itu, mereka juga menjadi inspirasi para grup musik metal lain dalam berkarya hingga disukai banyak orang. 

Genre musik metal punya fans yang cukup segmented, karena instrumen dan pembawaan lagu yang memiliki ciri khas dibanding genre lagu pop biasa. Musik metal dikenal keras, nggak semua orang dapat menyukai genre ini. 

Namun, alasan para fans yang akhirnya jatuh cinta dengan musik metal adalah karena lirik dan instrumen lagunya yang membuat suasana hati menjadi lebih kuat dan semangat, meskipun lirik lagu memiliki arti yang sebaliknya. 

Nah, buat lo yang makin penasaran dengan musik metal, kenalan sekarang juga dengan musik metal dan sejarahnya di artikel ini!

Apa itu musik metal?

Musik metal adalah salah satu genre musik yang memiliki khas musik yang keras, tempo dan irama yang cepat nan menggebu-gebu, permainan riff gitar yang sangat kuat. Satu hal yang paling mudah lo kenali adalah vokal yang meraung.

Lirik pada lagu musik metal memang ada yang menceritakan tentang cinta dan kesedihan, tapi banyak juga yang mencurahkan sisi kritis dari berbagai masalah politik negara sampai sisi gelap kehidupan.

Alat musik yang selalu mendukung instrumen musik metal umumnya adalah gitar elektrik dan drum.

Sejarah musik metal

18,989,246 Ilustrasi Stok Rolling stone | Depositphotos
rollingstone.com
  1. Musik Metal di tahun 1960-an

Awalnya musik metal berkembang pada awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1960-an. Grup musik metal seperti Led Zeppelin dan Deep Purple membawa pengaruh besar terhadap perkembangan musik metal di zaman itu dengan perpaduan genre blues dan rock ‘n roll. 

  1. Musik Metal di tahun 1970-an

Pada era ini, subgenre musik metal semakin berkembang, seperti heavy metal dan black metal. Beberapa band metal yang populer di era ini adalah Black Sabbath, Venom, Motorhead, sampai Iron Maiden. Makanya, tahun 1970-an menjadi tahun pertumbuhan bagi musik metal.

  1. Musik Metal di tahun 1980-an

Tahun 1980-an menjadi tahun emas bagi musik metal. Setelah masa pertumbuhan para musisi metal pada satu dekade sebelumnya, musik metal di tahun 80-an mulai berjaya dengan hadirnya banyak band yang mengeluarkan album dan laku di pasaran.

Contoh beberapa grup musik metal di tahun emas ini ada Metallica, Slayer, Poison, dan Megadeth. Mereka hadir dengan subgenre thrash metal dengan tempo yang lebih keras dan cepat.

  1. Musik Metal di tahun 1990-an

Musik Metal di tahun 1990-an bukan hanya mengalami perkembangan subgenre, tetapi ada unsur alternatif dan divergensi dari genre lain, misalnya hip-hop dan elektronik.

Lalu, musik metal menjadi semakin berkembang di komunitas underground dengan subgenre heavy metal dan black metal.

Grup musik metal yang mulai berjaya di tahun itu, sebut saja Korn, Limp Bizkit, sampai Mayhem.

  1. Musik Metal di tahun 2000

    Di tahun 2000-an, musik metal mengalami perkembangan subgenre yang dipengaruhi oleh band-band metal indie dan merilis karyanya di internet.

Hingga saat ini, musik metal terus berkembang karena pengaruh internet yang membuat banyak orang mampu mengkombinasikan subgenre musik metal atau genre musik lain. Jadi, musisi metal juga semakin ekspresif dan kreatif dalam membuat karya, yang akhirnya mendapatkan atensi dan cinta dari para penggemarnya.

Awalnya musik metal berkembang pada awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1960-an. Grup musik metal seperti Led Zeppelin dan Deep Purple membawa pengaruh besar terhadap perkembangan musik metal di zaman itu dengan perpaduan genre blues dan rock ‘n roll.

Subgenre musik metal

Pernah dengar istilah heavy metal? Ini merupakan bentuk dari subgenre musik metal. Jadi, musik metal memiliki beberapa subgenre yang memiliki masing-masing ciri khas.

  1. Black metal

Genre musik metal ini populer dengan lagu-lagu yang keras, unsur scream dalam vokal, serta instrumen dan lirik yang dark. Salah satu band dengan subgenre black metal adalah Sepultura.

  1. Heavy metal

Heavy metal tumbuh dan berkembang di era tahun 70-an. Heavy metal juga berperan sebagai subgenre metal pertama yang di dalamnya terdapat unsur genre blues dan rock yang kuat.

  1. Death metal

Unsur death pada subgenre metal satu ini memang kuat banget. Nggak jarang lagu-lagu yang dibawakan bertema kematian atau sesuatu yang dark. Terus, tempo cenderung cepat dengan iringan gitar listrik yang teknis.

  1. Thrash metal

Thrash metal menjadi subgenre musik metal yang energetik dengan ritme dan alunan gitar yang kompleks.

  1. Progressive metal

Subgenre musik metal satu ini memiliki unsur progresif antara musik rock dan musik metal itu sendiri. Seringkali subgenre ini lebih kompleks dari metal biasa.

  1. Power metal

Jika lo menemukan unsur vokal yang tinggi pada lagu metal, inilah subgenre power metal. Ada unsur solo gitar yang ciamik, dengan lirik lagu yang semangat membara.

  1. Metalcore

Metalcore adalah subgenre musik metal dengan kombinasi punk hardcore. Ciri khas dari metalcore adalah struktur lagunya yang terbilang kompleks.

  1. Doom metal

Musik metal ini berbeda dengan subgenre metal pada umumnya yang keras dan vokal yang meraung. Irama tempo lebih lambat, alunan riff gitar lebih tebal, lirik lagu sering menceritakan situasi kehidupan yang gelap.

Superfriends, itu tadi penjelasan lengkap tentang musik metal dan sejarahnya. Di Indonesia sendiri sudah banyak grup musik metal asal Indonesia yang sudah go-international dan menginspirasi banyak musisi lainnya, seperti Burgerkill, Siksakubur, sampai Seringai.

Kenapa Metal Jadi Genre Musik Penuh Energi dan Kontroversi?

Metal adalah genre musik yang dikenal dengan suara keras, distorsi gitar, dan lirik yang intens. Pelajari sejarah, karakteristik, dan subgenre metal di sini.

Definisi dan Karakteristik Utama Metal

Absolutmetal.com, Jakarta Metal adalah genre musik yang berkembang dari hard rock dan blues rock pada akhir 1960-an dan awal 1970-an. Genre ini dikenal dengan ciri khasnya berupa suara gitar yang keras dan terdistorsi, ritme yang intens, dan vokal yang kuat. Beberapa karakteristik utama musik metal meliputi:

  • Penggunaan distorsi gitar yang ekstrem
  • Permainan riff gitar yang kuat dan repetitif
  • Ritme drum yang cepat dan agresif, seringkali menggunakan double bass drum
  • Vokal yang bervariasi, mulai dari bernyanyi bersih hingga growling dan screaming
  • Lirik yang sering membahas tema-tema gelap seperti kematian, perang, atau kritik sosial
  • Penampilan panggung yang teatrikal dan energetik
  • Penggunaan instrumentasi yang kompleks dan teknik bermain yang virtuosik

Metal seringkali dianggap sebagai musik yang agresif dan “berat”, namun sebenarnya genre ini memiliki kedalaman dan kompleksitas yang tidak selalu dipahami oleh orang awam. Bagi para penggemar, metal adalah sarana ekspresi emosional dan pemberdayaan diri yang kuat.

Sejarah dan Perkembangan Musik Metal

Akar musik metal dapat ditelusuri kembali ke akhir 1960-an, ketika band-band seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, dan Deep Purple mulai mengembangkan suara yang lebih berat dan intens dari musik rock yang ada saat itu. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam sejarah perkembangan musik metal:

  • 1968-1970: Era kelahiran proto-metal dengan band seperti Blue Cheer dan Steppenwolf
  • 1970: Black Sabbath merilis album self-titled mereka yang dianggap sebagai album heavy metal pertama
  • 1970-an: Perkembangan heavy metal klasik dengan band seperti Judas Priest dan Motorhead
  • 1980-an: Kebangkitan New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) dan thrash metal
  • 1990-an: Munculnya berbagai subgenre baru seperti death metal, black metal, dan nu metal
  • 2000-an hingga sekarang: Perkembangan lebih lanjut dengan genre seperti metalcore, djent, dan progressive metal

Sepanjang sejarahnya, metal terus berevolusi dan menghasilkan berbagai subgenre yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Meskipun sering menghadapi kontroversi dan kritik, metal telah membuktikan daya tahannya sebagai genre musik yang terus berkembang dan memiliki basis penggemar yang setia di seluruh dunia.

Subgenre Utama dalam Musik Metal

Musik metal telah berkembang menjadi berbagai subgenre yang memiliki karakteristik dan penggemar masing-masing. Berikut adalah beberapa subgenre utama dalam musik metal:

  • Heavy Metal: Subgenre paling awal dan klasik, dengan fokus pada riff gitar yang kuat dan vokal yang bersih namun kuat. Contoh band: Iron Maiden, Judas Priest.
  • Thrash Metal: Dikenal dengan tempo cepat, riff yang agresif, dan lirik yang sering membahas isu-isu sosial. Contoh band: Metallica, Slayer.
  • Death Metal: Karakteristik utamanya adalah vokal growl yang dalam, lirik bertema kematian, dan instrumentasi yang sangat teknis. Contoh band: Death, Cannibal Corpse.
  • Black Metal: Fokus pada atmosfer yang gelap, vokal shriek yang tinggi, dan tema-tema satanisme atau paganisme. Contoh band: Mayhem, Darkthrone.
  • Power Metal: Menggabungkan elemen heavy metal klasik dengan melodi yang epik dan lirik fantasi. Contoh band: Helloween, DragonForce.
  • Doom Metal: Tempo lambat, suasana suram, dan riff berat yang menciptakan atmosfer melankolis. Contoh band: Candlemass, My Dying Bride.
  • Progressive Metal: Menggabungkan kompleksitas musik progresif dengan kekerasan metal. Contoh band: Dream Theater, Opeth.
  • Nu Metal: Menggabungkan elemen metal dengan hip-hop dan musik alternatif. Contoh band: Korn, Limp Bizkit.
  • Metalcore: Perpaduan antara extreme metal dan hardcore punk. Contoh band: Killswitch Engage, Bullet for My Valentine.

Setiap subgenre ini memiliki karakteristik unik dalam hal instrumentasi, teknik vokal, dan tema lirik. Perkembangan subgenre-subgenre ini menunjukkan betapa dinamisnya musik metal dan kemampuannya untuk terus berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman dan preferensi pendengar.

Teknik Vokal dalam Musik Metal

Salah satu aspek yang paling mencolok dalam musik metal adalah teknik vokal yang digunakan. Berbeda dengan genre musik lainnya, metal memiliki beragam teknik vokal yang unik dan seringkali menantang. Berikut adalah beberapa teknik vokal yang umum digunakan dalam musik metal:

  • Clean Singing: Teknik bernyanyi konvensional yang bersih dan jelas, sering digunakan dalam heavy metal klasik dan power metal.
  • Growling: Suara rendah dan dalam yang terdengar seperti geraman, umumnya digunakan dalam death metal.
  • Screaming: Teriakan bernada tinggi yang intens, sering ditemui dalam black metal dan metalcore.
  • Harsh Vocals: Istilah umum untuk teknik vokal yang “kasar”, mencakup growling dan screaming.
  • Falsetto: Suara tinggi yang dihasilkan di luar rentang vokal normal, sering digunakan dalam power metal.
  • Pig Squeals: Suara tinggi yang menyerupai pekikan babi, biasa digunakan dalam deathcore.
  • Spoken Word: Penggunaan suara berbicara yang dramatis, kadang ditemui dalam progressive metal.

Teknik-teknik vokal ini membutuhkan latihan intensif dan dapat membebani pita suara jika tidak dilakukan dengan benar. Banyak vokalis metal mengembangkan teknik khusus untuk melindungi suara mereka, seperti pemanasan vokal yang tepat dan penggunaan teknik pernapasan yang benar.

Meskipun teknik vokal ekstrem dalam metal sering dianggap “tidak musikal” oleh sebagian orang, bagi penggemar genre ini, teknik-teknik tersebut merupakan bentuk ekspresi emosional yang kuat dan menjadi bagian integral dari estetika musik metal.

Instrumen Kunci dalam Musik Metal

Musik metal dikenal dengan instrumentasi yang kuat dan intens. Beberapa instrumen kunci yang menjadi ciri khas genre ini antara lain:

  • Gitar Elektrik: Instrumen utama dalam metal, seringkali menggunakan distorsi yang ekstrem dan teknik permainan seperti palm muting, sweep picking, dan tapping.
  • Bass: Memberikan fondasi ritmis dan harmonis, sering dimainkan dengan teknik slap atau fingerstyle untuk menambah kedalaman suara.
  • Drum: Biasanya dimainkan dengan intensitas tinggi, menggunakan double bass drum dan blast beats dalam subgenre yang lebih ekstrem.
  • Keyboard: Meskipun tidak selalu ada, keyboard sering digunakan dalam power metal dan symphonic metal untuk menambah elemen orkestral.
  • Vokal: Dianggap sebagai instrumen tersendiri karena teknik yang digunakan seringkali sangat berbeda dari bernyanyi konvensional.

Selain instrumen-instrumen di atas, beberapa band metal juga menggunakan instrumen tambahan seperti biola, cello, atau bahkan instrumen tradisional dari berbagai budaya untuk menciptakan suara yang unik. Penggunaan teknologi seperti synthesizer dan samplers juga semakin umum dalam beberapa subgenre metal modern.

Keahlian teknis dalam memainkan instrumen sangat dihargai dalam komunitas metal. Banyak musisi metal dikenal karena virtuositas mereka, mampu memainkan bagian-bagian yang sangat kompleks dengan kecepatan dan presisi tinggi. Hal ini membuat musik metal tidak hanya intens secara emosional, tetapi juga mengesankan secara teknis.

Kontroversi dan Kritik terhadap Musik Metal

Sepanjang sejarahnya, musik metal telah menghadapi berbagai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Beberapa isu utama yang sering menjadi sumber kontroversi meliputi:

  • Lirik dan Tema: Kritik terhadap lirik yang dianggap terlalu gelap, kekerasan, atau satanic.
  • Pengaruh pada Remaja: Kekhawatiran bahwa musik metal dapat mempengaruhi perilaku negatif pada pendengar muda.
  • Volume dan Intensitas: Kritik bahwa musik metal terlalu keras dan dapat merusak pendengaran.
  • Seksisme: Tuduhan bahwa beberapa subgenre metal, terutama glam metal, mempromosikan sikap seksis.
  • Penampilan: Kritik terhadap gaya berpakaian dan penampilan panggung yang dianggap provokatif atau tidak senonoh.
  • Penggunaan Simbol Kontroversial: Penggunaan simbol-simbol yang dianggap ofensif oleh beberapa kelompok.

Meskipun menghadapi kritik, komunitas metal telah berupaya untuk menangani isu-isu ini. Banyak musisi metal yang secara aktif menggunakan platform mereka untuk mempromosikan kesadaran sosial dan politik. Selain itu, studi ilmiah telah menunjukkan bahwa mendengarkan musik metal tidak secara inheren menyebabkan perilaku negatif, dan bahkan dapat memiliki efek positif pada kesejahteraan mental pendengarnya.

Penting untuk memahami bahwa seperti halnya bentuk seni lainnya, musik metal adalah media ekspresi yang kompleks dan tidak dapat dinilai hanya dari permukaan. Bagi banyak penggemar, metal adalah sumber kekuatan, pemberdayaan, dan komunitas yang positif.

Pengaruh Metal terhadap Budaya Pop

Meskipun sering dianggap sebagai genre musik yang niche, metal telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya pop secara luas. Beberapa aspek di mana pengaruh metal dapat dilihat meliputi:

  • Fashion: Gaya berpakaian metal seperti jaket kulit, celana jeans ketat, dan aksesori dengan spike telah mempengaruhi tren fashion mainstream.
  • Film dan TV: Banyak film dan acara TV yang menggunakan musik metal sebagai soundtrack atau mengangkat tema seputar kultur metal.
  • Video Game: Musik metal sering digunakan dalam video game, terutama yang bergenre aksi atau pertarungan.
  • Seni Visual: Estetika artwork album metal telah mempengaruhi desain grafis dan seni visual secara umum.
  • Bahasa: Beberapa istilah dan slang dari kultur metal telah masuk ke dalam bahasa sehari-hari.
  • Aktivisme: Banyak band metal yang aktif dalam isu-isu sosial dan politik, mempengaruhi kesadaran publik.

Metal juga telah mempengaruhi genre musik lain. Elemen-elemen metal dapat ditemukan dalam berbagai genre dari pop hingga elektronik. Kolaborasi antara musisi metal dengan artis dari genre lain juga semakin umum, menciptakan fusi musik yang menarik.

Selain itu, festival musik metal besar seperti Wacken Open Air di Jerman atau Download Festival di Inggris telah menjadi acara budaya yang signifikan, menarik ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun tetap mempertahankan identitasnya yang unik, metal telah berhasil menembus batas-batas subkultur dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lanskap musik global.

Perkembangan Metal di Indonesia

Musik metal telah memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang signifikan di Indonesia. Beberapa aspek penting dalam perkembangan metal di tanah air meliputi:

  • Awal Mula: Metal mulai populer di Indonesia pada 1980-an, dengan band seperti God Bless dan Godbless yang memperkenalkan elemen heavy metal ke dalam musik rock Indonesia.
  • Era 1990-an: Dekade ini melihat kebangkitan scene underground metal dengan band-band seperti Suckerhead, Rotor, dan Beside yang mempelopori aliran thrash dan death metal.
  • Burgerkill dan Seringai: Dua band ini menjadi ikon metal Indonesia di era 2000-an, dengan popularitas yang menembus mainstream.
  • Festival dan Gigs: Acara seperti Hammersonic dan Hellprint United Day menjadi ajang penting bagi komunitas metal Indonesia.
  • Internasionalisasi: Beberapa band metal Indonesia seperti Deadsquad dan Jasad telah berhasil tampil di panggung internasional.
  • Fusi dengan Budaya Lokal: Band-band seperti Karinding Attack menggabungkan elemen metal dengan musik tradisional Indonesia.

Metal di Indonesia juga menghadapi tantangan unik, termasuk stigma sosial dan kadang-kadang hambatan dari otoritas. Namun, komunitas metal Indonesia telah menunjukkan ketahanan dan kreativitas dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.

Saat ini, scene metal Indonesia terus berkembang dengan munculnya band-band baru yang mengeksplorasi berbagai subgenre metal. Perkembangan teknologi dan media sosial juga telah membantu band-band metal Indonesia untuk menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

Dampak Psikologis Mendengarkan Musik Metal

Meskipun sering dianggap negatif oleh sebagian masyarakat, penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa mendengarkan musik metal dapat memiliki berbagai dampak psikologis positif. Beberapa temuan menarik meliputi:

  • Manajemen Emosi: Metal dapat membantu pendengarnya mengelola emosi negatif seperti kemarahan atau frustrasi dengan cara yang konstruktif.
  • Peningkatan Mood: Bagi penggemar, mendengarkan metal dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan pemberdayaan.
  • Katarsis: Metal dapat berfungsi sebagai saluran katarsis untuk melepaskan stres dan tekanan.
  • Identitas dan Komunitas: Menjadi bagian dari komunitas metal dapat memberikan rasa identitas dan penerimaan yang kuat.
  • Kreativitas: Exposure terhadap musik yang kompleks seperti metal dapat merangsang kreativitas.
  • Ketahanan Mental: Penelitian menunjukkan bahwa penggemar metal cenderung memiliki ketahanan mental yang lebih tinggi terhadap pengalaman negatif.

Penting untuk dicatat bahwa dampak positif ini terutama berlaku bagi mereka yang memang menyukai genre metal. Bagi yang tidak familiar atau tidak menyukai genre ini, efeknya mungkin berbeda.

Studi juga menunjukkan bahwa stereotip negatif tentang penggemar metal seringkali tidak berdasar. Banyak penggemar metal adalah individu yang seimbang secara emosional dan memiliki kehidupan sosial yang sehat.

Namun, seperti halnya dengan bentuk hiburan lainnya, konsumsi yang berlebihan atau penggunaan musik sebagai satu-satunya mekanisme coping dapat menjadi problematik. Penting untuk memiliki pendekatan yang seimbang dalam menikmati musik, termasuk metal.