
Potret Kenangan Lewat Lirik
“Ingatkah kawan kita pernah saling memimpikan / Berlari-lari tuk wujudkan kenyataan…”
Lagu “Kesepian Kita” menjadi salah satu karya ikonik dari Pas Band yang menggandeng solois Tere. Dirilis pada tahun 2000 lewat album Ketika…, lagu ini menyuarakan kegelisahan dan perjuangan generasi muda yang pernah tenggelam dalam kesendirian, lalu bangkit bersama harapan. Lirik-liriknya menggambarkan kisah tentang impian, keterasingan, dan kebangkitan dari kepedihan—dibungkus dalam balutan nada rock yang emosional namun puitis.
Perjalanan Singkat Lagu yang Menginspirasi
“Kesepian Kita” bukan hanya sebuah lagu. Ia juga menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia, muncul dalam adegan panggung di film legendaris Ada Apa Dengan Cinta? (2002). Penampilan Pas Band bersama Tere dalam film tersebut membawa lagu ini semakin dikenal luas, terutama di kalangan remaja masa itu.
Di Balik Layar: Kisah Para Musisi
Pas Band, yang lahir di Bandung pada 1 April 1991, terdiri dari Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum), dan sebelumnya Richard Mutter sebagai drummer. Meski Richard hengkang setelah tur album Psycho I.D., semangat Pas Band tak surut. Mereka tetap produktif, bahkan meluncurkan album 2.0 pada 2003 yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.
Band ini juga dikenal sebagai pelopor gerakan independen di era 90-an, ketika banyak musisi masih harus bergantung pada label untuk bisa merilis karya. Pas Band justru merekam dan mendistribusikan albumnya secara mandiri, menjadikan mereka salah satu simbol perlawanan terhadap arus utama industri musik saat itu.
Nuansa dan Pengaruh
Dengan perpaduan nuansa rock dan sentuhan pop, serta harmoni drum yang kuat, Kesepian Kita tetap relevan di berbagai generasi. Lagu ini bahkan pernah menjadi penopang harapan bagi seseorang yang berada di ambang keputusasaan, menunjukkan bahwa musik tak hanya untuk didengar, tapi juga untuk menyelamatkan.
“Hidup ini hanya kepingan yang terasing di lautan, memaksa kita merubah jadi tawa.”
Lagu ini bukan sekadar musik. Ia adalah perjalanan. Ia adalah penyembuh. Ia adalah kenangan yang tak lekang waktu.