Lirik Lagu “Don’t Look Back in Anger” yang Menyentuh Hati dan Terjemahannya

Jakarta, Lagu “Don’t Look Back in Anger” yang dinyanyikan oleh band rock asal Inggris, Oasis, dirilis pada 1995. Lagu ini merupakan single kedua dari album studio kedua mereka, (What’s the Story) Morning Glory?.

Lagu ini menjadi salah satu lagu paling ikonik Oasis dan sering dianggap sebagai himne generasi 1990-an. Makna dan interpretasi lagu ini bisa bervariasi, tetapi secara umum, lagu ini dikenal karena pesannya yang positif tentang penerimaan dan perdamaian dalam menghadapi kehidupan.

Lirik “Don’t Look Back in Anger” menggambarkan seorang individu yang menghadapi kesulitan dan penderitaan, tetapi ia meyakinkan bahwa masa lalu tidak boleh dijalani dengan amarah. Pesan utama dari lagu ini adalah untuk tidak menyamakan kegagalan atau mengecewakan masa lalu, melainkan untuk melihat masa depan dengan semangat positif.

Berikut ini adalah lirik lagu “Don’t Look Back in Anger” dari Oasis dan terjemahannya.

Lirik Lagu “Don’t Look Back in Anger” dari Oasis

Slip inside the eye of your mind
Don’t you know you might find
A better place to play
You said that you’d never been
But all the things that you’ve seen
Slowly fade away

So I start a revolution from my bed
‘Cause you said the brains I had went to my head
Step outside, summertime’s in bloom
Stand up beside the fireplace
Take that look from off your face
You ain’t ever gonna burn my heart out

BACA JUGA
Lirik Lagu “Die For You” dari The Weeknd dan Terjemahannya

And so Sally can wait
She knows it’s too late
As we’re walking on by
Her soul slides away
But don’t look back in anger
I heard you say

Take me to the place where you go
Where nobody knows
If it’s night or day
But please don’t put your life in the hands
Of a rock and roll band
Who’ll throw it all away

I’m gonna start a revolution from my bed
‘Cause you said the brains I had went to my head
Step outside ’cause summertime’s in bloom
Stand up beside the fireplace
Take that look from off your face
‘Cause you ain’t ever gonna burn my heart out

And so Sally can wait
She knows it’s too late
As she’s walking on by
My soul slides away
But don’t look back in anger
I heard you say

So Sally can wait
She knows it’s too late
As we’re walking on by
Her soul slides away
But don’t look back in anger
I heard you say

So Sally can wait
She knows it’s too late
As we’re walking on by
My soul slides away
But don’t look back in anger
Don’t look back in anger
I heard you say
At least not today

Terjemahan Lirik Lagu “Don’t Look Back in Anger” dari Oasis

Masuki dalam mata pikiranmu
Tidakkah kamu tahu bahwa kamu mungkin menemukan
Tempat yang lebih baik untuk bermain
Kamu bilang bahwa kamu tak pernah ke sana
Namun semua yang telah kamu lihat
Perlahan-lahan memudar

Jadi aku memulai revolusi dari tempat tidurku
Karena kamu bilang otak yang kumiliki pergi ke kepala
Keluarlah, musim panas sedang mekar
Berdirilah di samping perapian
Hilangkan tatapan itu dari wajahmu
Kamu takkan pernah membakar hatiku habis

Dan begitu Sally bisa menunggu
Dia tahu sudah terlambat
Saat kita berjalan
Jiwanya meluncur pergi
Tapi jangan lihat ke belakang dengan amarah
Aku mendengar kamu berkata

BACA JUGA
Lirik Lagu “Reckless” dari Madison Beer dan Terjemahannya

Bawalah aku ke tempat yang kamu tuju
Dimana tak ada yang tahu
Apakah ini malam atau siang
Tapi tolong jangan serahkan hidupmu
Di tangan band rock and roll
Yang akan membuang semuanya

Aku akan memulai revolusi dari tempat tidurku
Karena kamu bilang otak
Yang kumiliki pergi ke kepala
Keluarlah karena musim panas sedang mekar
Berdirilah di samping perapian
Hilangkan tatapan itu dari wajahmu
Karena kamu takkan pernah membakar habis hatiku

Dan begitu Sally bisa menunggu
Dia tahu sudah terlambat
Saat dia berjalan
Jiwaku meluncur pergi
Tapi jangan lihat ke belakang dengan amarah
Aku mendengar kamu berkata

Jadi Sally bisa menunggu
Dia tahu sudah terlambat
Saat kita berjalan
Jiwanya meluncur pergi
Tapi jangan lihat ke belakang dengan amarah
Aku mendengar kamu berkata

Jadi Sally bisa menunggu
Dia tahu sudah terlambat
Saat dia berjalan
Jiwaku meluncur pergi
Tapi jangan lihat ke belakang dengan amarah
Jangan lihat kebelakang dengan amarah
Aku mendengar kamu berkata
Setidaknya bukan hari ini

Dave Evans Tunjukkan Kepercayaan Diri Sebut Sebagai Vokalis Terbaik AC/DC

Jakarta – Setuju nggak kalau Dave Evans adalah vokalis terbaik AC/DC? Baru-baru ini, Dave mengklaim dirinya sebagai yang terbaik dalam sejarah vokalis band rock legendaris ini.

AC/DC memang dikenal dengan pergantian personel, terutama pada posisi vokalis. Dave Evans menjadi vokalis pertama AC/DC pada 1973-1974, sebelum digantikan oleh Bon Scott (1974-1980) dan Brian Johnson (1980-sekarang).

Dalam wawancara dengan José Luis Mata Sanchez di YouTube, Dave Evans mengungkapkan klaimnya.

“Pertama, Dave Evans adalah yang terbaik, tentu saja, itu aku, oke? Tentu saja. Dan sebagian besar penggemar saya juga akan menyatakan hal serupa,” kata Dave Evans, mengutip NME, Kamis (11/4/2024).

Dave Evans turut mendirikan AC/DC bersama Malcolm Young (gitar), Angus Young (gitar), Colin Burgess (drum), dan Larry Van Kriedt (bas). Dia menambahkan bahwa penggemarnya bahkan memanggilnya dengan julukan “maestro.”

Selain itu, Dave juga memberikan pandangannya tentang perbandingan antara Bon Scott dan Brian Johnson. Menurutnya, kedua vokalis tersebut tidak bisa dibandingkan karena masing-masing memiliki gaya vokal yang unik.

Namun, semua itu tentu saja relatif, tergantung selera setiap pendengar musik AC/DC.

Nah, kalau kamu, lebih suka AC/DC versi vokalis yang mana?

Nirvana Arti Lirik Dan Makna Dibalik Lagu All Apologies

Nirvana – All Apologies

What else should I be
Apa lagi yang harus aku jadi?

All apologies
Semua permintaan maaf.

What else could I say
Apa lagi yang bisa aku katakan?

Everyone is gay
Semua orang gay.

What else could I write
Apa lagi yang bisa aku tulis?

I don’t have the right
Aku tidak memiliki hak.

What else should I be
Apa lagi yang harus aku jadi?

All apologies
Semua permintaan maaf.

In the sun, in the sun, I feel as one
Di bawah sinar matahari, aku merasa sebagai satu.

In the sun, in the sun
Di bawah sinar matahari.

I’m married
Aku menikah.

Buried
Terkubur.

I wish I was like you
Aku berharap aku sepertimu.

Easily amused
Mudah terhibur.

Find my nest of salt
Cari sarangku yang berisi garam.

Everything is my fault
Semua ini salahku.

I’ll take all the blame
Aku akan menanggung semua kesalahan.

Aqua sea foam shame
Busa laut berwarna aqua, rasa malu.

Sun burn with freeze burn
Terbakar matahari dan membeku sekaligus.

Choking on the ashes of her enemy
Tersedak abu musuhnya.

In the sun, in the sun, I feel as one
Di bawah sinar matahari, aku merasa sebagai satu.

In the sun, in the sun
Di bawah sinar matahari.

Married, married, married!
Menikah…

Buried!
Terkubur!

Yeah yeah yeah yeah

All in all is all we are…
Pada akhirnya, kita adalah semua yang ada.

Makna Lagu “All Apologies”

Berdasarkan berbagai sumber, lagu ini memiliki makna yang dalam. Jika ada kesalahan dalam penafsiran, mohon kritik dan saran melalui komentar.

Dalam lirik All Apologies, terdapat satu kata yang mungkin menjadi kunci dalam memahami lagu ini, yaitu “married” (menikah). Kurt Cobain menikah dengan Courtney Love dan mereka memiliki seorang anak yang kini dikenal sebagai Frances Bean Cobain. Kurt sangat mencintai anaknya, terlihat dari banyak foto yang menunjukkan kedekatan mereka. Kesenangan yang terpancar dari wajah Kurt dan Frances menjadi bukti cinta seorang ayah.

Dedikasi yang paling nyata yang bisa diberikan Kurt adalah melalui nyanyian—sebuah harapan untuk istri dan anaknya.

Sebagian besar penggemar Nirvana tentu pernah mendengar berbagai spekulasi mengenai kehidupan Kurt Cobain dan Courtney Love. Kata-kata “Married” dan “Buried” dalam lagu ini sering diartikan sebagai metafora antara kebahagiaan dan keterpurukan.

Courtney Love adalah seorang lady rocker di era Kurt Cobain. Banyak orang percaya bahwa ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa suaminya menjadi sangat terkenal. Setelah kematian Kurt, muncul banyak teori konspirasi yang mengaitkan Courtney dengan kepergiannya. Bahkan, beberapa artikel dan pengakuan di media sosial menyebutkan bahwa Courtney mungkin terlibat dalam kematian Kurt. Namun, terlepas dari siapa pun yang bertanggung jawab, satu hal yang pasti: Kurt Cobain tidak akan pernah kembali.

“Everything about Kurt is like a bittersweet memory… Sometimes we don’t like it, but we need it. Thank God for Kurt’s life, songs, and legacy.” – Fahd Fahdefie

Karya Kurt Cobain tidak akan pernah pudar. Ia telah hidup dalam sebagian jiwa yang menemukan arti di dalam musiknya. All Apologies adalah lagu yang menggambarkan perasaan terdalam seorang manusia—kesedihan dan kebahagiaan yang selalu berdampingan. Lewat lagu-lagunya, Kurt berbicara kepada dunia, dan di sanalah kita bisa menemukan sebagian dari hidupnya.

6 November 1970: Aerosmith Manggung Perdana, Dibayar Hanya 50 Dolar!

Awal Mula Karier Aerosmith

Kisah perjalanan musisi ternama dunia sering kali bermula dari tempat-tempat tak terduga, begitu pula dengan band rock legendaris Aerosmith. Tepat pada 6 November 1970, Aerosmith untuk pertama kalinya tampil di sebuah acara sekolah di Nipmuc Regional High School, Mendon, Massachusetts.

Melansir This Day in Music, sejak pentas pertama tersebut, Aerosmith terus berkembang hingga menjadi salah satu band rock dengan penjualan album tersukses sepanjang masa. Grup musik yang dijuluki sebagai “Bocah-bocah Bengal dari Boston” ini telah menjual lebih dari 150 juta keping album di seluruh dunia dan memegang rekor sebagai band Amerika dengan koleksi album emas dan multi-platinum terbanyak.

Terbentuknya Aerosmith

Menurut All Music, Aerosmith terbentuk pada 1970 saat vokalis Steven Tyler bertemu dengan calon gitarisnya, Joe Perry, di sebuah kedai es krim di Sunapee, New Hampshire. Tyler, yang awalnya seorang drummer, akhirnya membentuk band bersama Perry dan Tom Hamilton (bassist).

Tak lama kemudian, mereka merekrut Ray Tabano sebagai gitaris kedua, sebelum akhirnya digantikan oleh Brad Whitford pada 1971. Formasi band ini menjadi lengkap setelah Joey Kramer bergabung sebagai drummer, sementara Tyler beralih menjadi vokalis utama.

Konser Perdana di Sekolah

Melansir UCR, kesempatan manggung pertama Aerosmith datang dari koneksi pribadi. Ibu Joe Perry, yang bekerja di dekat Nipmuc Regional High School, memperkenalkan band tersebut ke pihak sekolah dan akhirnya berhasil mendapatkan slot tampil.

Saat konser pertama ini, Aerosmith masih diperkuat oleh Ray Tabano sebelum akhirnya digantikan oleh Brad Whitford satu tahun kemudian.

Dalam biografi yang ditulis oleh Jeff Burlingame, konser perdana mereka digambarkan sebagai pertunjukan yang luar biasa. Seorang penonton bernama Roy Spindel bahkan mengatakan:

“Saya masih ingat betapa saya terpesona dengan suara mereka. Saat mereka bermain, saya langsung yakin bahwa mereka akan menjadi besar. Rasanya seperti menyaksikan Rolling Stones tampil untuk pertama kali.”

Dibayar 50 Dollar AS

Aerosmith tidak hanya dikenal karena musik rock mereka, tetapi juga karena citra “anak bengal” yang telah melekat sejak awal. Dalam konser pertama ini, Steven Tyler bahkan mencuri seragam sekolah dari loker dan mengenakannya saat tampil. Selain itu, Perry dan Tyler sempat berdebat di atas panggung karena volume suara gitar Perry yang dianggap terlalu kencang.

Namun, bayaran konser pertama ini ternyata menjadi penyelamat bagi Aerosmith. Carl Olson, seorang guru sejarah yang membantu mengatur konser, mengatakan bahwa tiket konser dijual seharga 50 atau 75 sen, sementara band mendapat bayaran 50 dollar AS.

“Dalam otobiografi mereka, disebutkan bahwa uang ini digunakan untuk membayar sewa apartemen di Boston tempat mereka tinggal saat itu,” ujar Olson.

Pada masa itu, para anggota band masih harus bekerja paruh waktu. Steven Tyler sendiri bekerja di toko roti untuk mencukupi biaya hidupnya.


Biodata Aerosmith

  • Vokalis: Steven Tyler
  • Lead Guitar: Joe Perry
  • Gitar: Brad Whitford, Ray Tabano (eks)
  • Bassist: Tom Hamilton
  • Drummer: Joey Kramer

Penghargaan:

  • Rock and Roll Hall of Fame (2001)
  • Grammy Award (1990, 1993, 1994, 1998)

Diskografi Aerosmith

  1. Aerosmith (1973)
  2. Get Your Wings (1974)
  3. Toys in the Attic (1975)
  4. Rocks (1976)
  5. Draw the Line (1977)
  6. Live Bootleg (1978)
  7. Night in the Ruts (1979)
  8. Rock in a Hard Place (1982)
  9. Done with Mirrors (1985)
  10. Permanent Vacation (1987)
  11. Pump (1989)
  12. Get a Grip (1993)
  13. Nine Lives (1997)
  14. A Little South of Sanity (1998)
  15. Just Push Play (2001)
  16. Honkin’ on Bobo (2004)
  17. Rockin’ the Joint (2005)
  18. Music from Another Dimension (2012)
  19. Rocks Donington 2014 (2015)

Liam Gallagher Sebut Musik Muse ‘Menyeramkan’

 

Jakarta – Vokalis band Beady Eye, Liam Gallagher, terkenal sebagai pribadi yang suka melontarkan kalimat kontroversial. Ia juga tidak tanggung-tanggung dalam memberikan kritik atau mengejek musisi lain. Kali ini, Liam mengomentari musik Muse.

“(Musik) Muse menyeramkan,” ujar vokalis yang bernama lengkap William John Paul Gallagher itu, seperti dilansir majalah GQ, Jumat (1/7/2011).

Pelantun ‘Bring The Light’ ini sedikit memuji permainan gitar dalam lagu-lagu yang ada di album Muse. Namun, Liam tidak menyukai karakter suara sang vokalis, Matt Bellamy.

“Orang-orang menyukai mereka, setidaknya mereka bermain gitar, tapi ketika aku mendengar suaranya (Matt Bellamy), ah persetan dengan dia,” ucap Liam sekenanya.

Sang kakak, Noel Gallagher, juga memiliki sifat yang hampir sama dengan Liam. Ia diketahui pernah melontarkan kalimat kontroversial yang membuatnya terlibat perseteruan panjang dengan personel Blur, Damon Albarn.

Dan satu hal yang bukan menjadi rahasia lagi, perseteruan Noel dan Liam menyebabkan pecahnya band Oasis. Bahkan, Liam tidak menghadiri pernikahan Noel dengan Sara McDonald yang digelar belum lama ini.

Megadeth di Jogjarockarta 2018: Mengundang Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo

Band thrash metal ternama asal Amerika Serikat, Megadeth, akan kembali menggempur Indonesia. Setelah sebelumnya sukses menghibur para penggemarnya dalam acara Hammersonic Fest 2017, kini band asal Los Angeles tersebut akan tampil di event Jogjarockarta 2018 pada 27 Oktober mendatang.

Sehubungan dengan kedatangan band yang didirikan oleh Dave Mustaine itu ke Indonesia, kami akan merangkum kilas balik perjalanan Megadeth yang mempopulerkan lagu “Peace Sells”.

Megadeth Live in Hammersonic 2017 (Foto: Instagram/@hammersonicfest)

Megadeth dapat dikatakan sebagai ‘proyek sakit hati’ dari Dave Mustaine. Mengapa? Dilansir dari majalah Metal Hammer, Mustaine adalah salah satu personel formasi awal Metallica. Ya, ia dulunya adalah gitaris dari band yang kini memiliki formasi James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammet (gitar), Robert Trujillo (bass), dan Lars Ulrich (drum).

Namun, Mustaine dipecat dari Metallica sebelum album debut mereka, “Kill ‘Em All”, dirilis pada Juli 1983. Alasannya, Mustaine dikenal sebagai seorang pemabuk yang kecanduan alkohol dan obat-obatan. Ia kemudian dipulangkan dari tur oleh rekan-rekan satu bandnya, dari New York ke San Francisco. Dalam perjalanan, Mustaine merenung dan bertekad untuk membentuk band yang lebih keras dan lebih brutal dibanding Metallica.

“Aku menginginkan darah mereka (Metallica). Itu isi pikiranku saat itu,” ucap Mustaine.

Pada musim panas 1983, Mustaine membentuk Megadeth bersama sang bassist, David Ellefson. Saat itu, sektor gitar band tersebut diisi oleh Chris Polland dan Gar Samuelson. Mereka kemudian merilis album perdana “Killing is My Business… and Business is Good” pada tahun 1985. Sepanjang 35 tahun berkarya, band ini telah merilis 15 album.

Nama Megadeth mulai dikenal luas oleh publik setelah merilis album “Peace Sells… But Who’s Buying” pada tahun 1986. Lagu “Peace Sells” pun berhasil memikat para penikmat musik keras dengan permainan gitar Mustaine yang cepat namun melodius.

Pada tahun 2002, band ini sempat bubar akibat Mustaine mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera otot di tangan kirinya. Hal ini membuatnya tak lagi bisa bermain gitar, dan ia memilih untuk mengundurkan diri dari Megadeth. Pada bulan April 2002, band ini pun dinyatakan bubar.

Namun, setelah menjalani pengobatan intensif, termasuk terapi, Mustaine pulih dari cederanya. Ia kembali bermusik dan Megadeth bangkit kembali pada 2004.

Selama 35 tahun berkarya, Megadeth sering berganti personel, terutama di sektor gitar dan drum. Beberapa nama besar yang pernah bergabung dengan Megadeth antara lain Marty Friedman, almarhum Nick Menza, dan Shawn Drover.

Album terbaru Megadeth, “Dystopia”, dirilis pada 2016. Dalam album ini, selain Mustaine dan Ellefson, ada dua personel baru yang sebenarnya bukan wajah baru di dunia musik metal. Mereka adalah Kiko Loureiro, mantan gitaris band power metal asal Brasil, Angra, dan Chris Adler, drummer band metal asal Amerika Serikat, Lamb of God. Formasi band ini pun kembali berganti, dengan Dirk Verbeuren sebagai penabuh drum dalam gelaran Jogjarockarta 2018.

Yang menarik, dalam parade musik rock internasional kelas dunia ini, Megadeth diketahui mengundang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk menyaksikan penampilan mereka secara langsung di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Tak hanya Jokowi, pelantun “Rust in Peace” itu juga mengajak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tahun lalu, Ganjar diketahui ikut menonton festival musik tersebut pada hari pertama bersama sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti, dan anaknya. Saat itu, Ganjar sengaja menghadiri JogjaRockarta untuk menyaksikan LaBrie dan kawan-kawan manggung.

“Kami berharap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (@jokowi) dan Gubernur Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) dapat menerima undangan kami untuk melihat penampilan kami di Yogyakarta pada 27 Oktober. Kami tak sabar untuk bermain di @jogjaROCKarta dan bertemu kalian berdua di sana,” tulis akun Twitter @Megadeth pada 19 September.

Ajakan Megadeth pun langsung mendapat respons positif dari Ganjar melalui postingan di akun Instagram pribadinya, @ganjar_pranowo.

“Matur nuwun sanget mas @megadeth, Insyaallah kulo nonton… kamu mau ikut enggak?” tulis Ganjar Pranowo.

Mengenal The Script: Band Irlandia yang Pernah Guncang Jakarta dan Surabaya

Jakarta – Grup band rock Irlandia, The Script, akan menggelar konser di Jakarta dan Surabaya. Konser bertajuk Satellites World Tour ini akan diadakan di ICE BSD City pada Jumat, 14 Februari 2025, dan di JATIM Expo pada Ahad, 16 Februari 2025. Tiket untuk kedua kota tersebut akan mulai dijual pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Tentang The Script

Dikutip dari Last.fm, The Script adalah band rock asal Dublin, Irlandia, yang dibentuk pada tahun 2001. Grup ini terdiri dari vokalis Danny O’Donoghue, gitaris Mark Sheehan, dan drummer Glen Power. Danny dan Mark telah bersahabat sejak usia 12 tahun. Sebelum membentuk The Script, mereka aktif sebagai anggota grup boyband bernama Mytown, yang dibentuk pada 1996.

Dikutip dari Eirewaves, band ini pindah ke London setelah menandatangani kontrak dengan Label Group Phonogenic. Mereka memulai perjalanan musiknya dengan merilis album debut The Script pada 11 Agustus 2008. Album ini menduduki posisi puncak di tangga album Irlandia dan Inggris.

Single debut mereka, We Cry dan The Man Who Can’t Be Moved, berada di posisi dua. The Script menduduki posisi nomor satu di iTunes Irlandia dan Inggris. Single ketiga mereka, Breakeven, dirilis pada 10 November 2008 dan berada di posisi 21 di chart single Inggris.

Album-Album Populer The Script

Album Science & Faith (2010), #3 (2012), dan No Sound Without Silence (2014) pernah berada di nomor satu tangga album Irlandia dan Inggris. Science & Faith bahkan mencapai posisi kedua di Australia dan ketiga di Amerika Serikat. Beberapa lagu populer dari album-album ini termasuk For the First Time, Nothing, Hall of Fame, dan Superheroes.

Pada periode 2014-2016, The Script melakukan tur untuk album No Sound Without Silence. Tur sembilan bulan tersebut mencakup 56 konser di berbagai negara, termasuk Afrika, Asia, Eropa, Oseania, dan Amerika Utara. Pada 2017, The Script merilis album Freedom Child, yang menyuguhkan lagu Rain, yang mencapai posisi 20 di tangga lagu Inggris. Meskipun mendapat kritik negatif, Freedom Child tetap meraih posisi nomor satu di Irlandia, Skotlandia, dan Inggris.

Album Sunsets & Full Moons dirilis pada November 2019, dengan single hit The Last Time. Pada Oktober 2021, The Script merilis album kompilasi Greatest Hits. Sepanjang kariernya, The Script telah meraih tiga Meteor Ireland Music Awards dan dua World Music Awards, serta dinominasikan untuk dua Brit Awards. Musik mereka sering muncul dalam berbagai acara televisi seperti 90210, Ghost Whisperer, The Hills, The Vampire Diaries, Made in Chelsea, EastEnders, dan Waterloo Road. Danny O’Donoghue, salah satu anggota band, juga pernah menjadi mentor di acara The Voice UK.

Album Terbaru Sebelum Tur

Pada Jumat, 16 Agustus 2024, The Script merilis album terbaru bertajuk Satellites, yang menyuguhkan lagu andalan seperti Both Ways dan At Your Free. Both Ways menampilkan The Script dengan energi baru yang penuh semangat, dengan irama hip-hop dan funk.

Sayangnya, tur dunia kali ini akan berlangsung tanpa Mark Sheehan, yang meninggal pada 14 April 2023, pada usia 46 tahun akibat sakit. Mark Sheehan adalah salah satu pendiri The Script bersama Danny O’Donoghue dan Glen Power pada tahun 2001.

Kontrak Pertama The Beatles dan Kisah Melejitnya Karier Mereka di AS

Jakarta – The Beatles adalah band rock legendaris asal Inggris yang dibentuk di Liverpool pada tahun 1960. Band ini terdiri dari empat anggota: John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr. John dan George bermain gitar, Paul sebagai pemain bass, dan Ringo sebagai drummer. The Beatles dianggap sebagai band paling berpengaruh sepanjang masa dan memainkan peran besar dalam perkembangan budaya pop dan musik rock ‘n’ roll di seluruh dunia.

Awal Pertemuan Anggota The Beatles

Pertemuan para anggota The Beatles berawal pada Maret 1956. Saat itu, John Lennon yang berusia 16 tahun membentuk sebuah band skiffle bernama Quarrymen bersama teman-teman sekolahnya. Pada Juli 1957, Paul McCartney bergabung dengan mereka sebagai pemain gitar ritme dan mengajak temannya, George Harrison, untuk menyaksikan penampilan band tersebut.

George kemudian mengikuti audisi untuk bergabung, meskipun John awalnya merasa bahwa George masih terlalu muda. Namun, beberapa bulan kemudian, George menjadi pemain gitar utama. Setelah beberapa kali mengganti nama, band ini akhirnya menamai diri mereka “The Beatles” pada Agustus 1960.

Kontrak Pertama
Pada tahun 1960 hingga 1962, The Beatles tampil di Hamburg, Jerman, dengan pertunjukan sesekali di Liverpool. Pada salah satu pertunjukan mereka di Cavern Club, manajer musik Brian Epstein pertama kali menyaksikan mereka tampil. Pada 10 Desember 1961, Epstein mendekati band ini untuk menawarkan bantuan manajerial. Mereka pun menandatangani kontrak lima tahun pada Januari 1962.

Pada 6 Juni 1962, The Beatles melakukan rekaman pertama mereka di EMI Studios, Abbey Road, London, di bawah produksi George Martin. Mereka merekam empat lagu, termasuk “Love Me Do”, yang menjadi salah satu lagu pertama mereka yang terkenal. Pada 16 Agustus 1962, Epstein menggantikan drummer mereka, Pete Best, dengan Ringo Starr, yang kemudian debut bersama band ini dua hari setelahnya.

Melejit di Amerika Serikat
Album pertama The Beatles melahirkan dua hits besar. Lagu “Love Me Do” mencapai No. 17 di chart Inggris dan No. 1 di Billboard Hot 100 pada 30 Mei 1964, sementara single “Please Please Me” juga meraih No. 1 di Inggris dan No. 3 di Hot 100.

Pada akhir 1963, lagu “I Want to Hold Your Hand” mencapai puncak di Billboard, dan pada Februari 1964, The Beatles melakukan penampilan pertama mereka di variety show AS yang disaksikan lebih dari 70 juta orang. Pada Agustus 1965, The Beatles tampil di Stadion Shea, New York, di hadapan 55.600 penggemar, dengan pendapatan konser yang mencapai 304.000 USD, angka tertinggi saat itu.

Kontroversi John Lennon: “Band Ini Lebih Populer dari Yesus”

Pada 1966, John Lennon membuat komentar kontroversial bahwa band mereka lebih populer dari Yesus. Komentar ini memicu protes, dan album mereka dibakar di Amerika Serikat. Lennon kemudian meminta maaf atas pernyataannya. Kejadian ini, ditambah dengan kelelahan mental dan fisik, mendorong The Beatles untuk berhenti tampil langsung setelah tur terakhir mereka.

Akhir Perjalanan Musik The Beatles
Pada periode 1966-1970, The Beatles mulai bereksperimen dengan musik mereka. Setelah kematian Brian Epstein, hubungan antar anggota mulai tegang, dan proses rekaman menjadi sulit. Namun, mereka masih menghasilkan album-album sukses, dengan empat dari enam rilisan mereka menduduki puncak tangga lagu di Inggris dan AS.

Puncaknya adalah album Abbey Road yang dirilis pada 1969, yang menjadi album terakhir mereka sebelum bubar pada 1970. Penampilan terakhir mereka dilakukan di atap kantor Apple Corps di Savile Row pada Januari 1969.

Setelah bubarnya The Beatles, album terakhir mereka Let It Be dirilis pada 8 Mei 1970, yang kini dianggap sebagai akhir yang emosional bagi grup yang telah mengguncang dunia musik.

Lirik dan Terjemahan “Something in the Way” – Nirvana, Lagu Penuh Emosi dari Kurt Cobain

Absolutmetal.com – Simak terjemahan lirik lagu Something in the Way yang dipopulerkan oleh band rock asal Amerika Serikat, Nirvana.

Lagu Something in the Way diciptakan oleh vokalis sekaligus gitaris Nirvana, Kurt Cobain. Lagu ini dirilis pada tahun 1991 dan termasuk dalam album kedua Nirvana yang berjudul Nevermind.

Berikut lirik lagu Something in the Way dari Nirvana, lengkap dengan terjemahannya:

Lirik Lagu Something in the Way – Nirvana

Underneath the bridge
Tarp has sprung a leak
And the animals I’ve trapped
Have all become my pets
And I’m living off of grass
And the drippings from the ceiling
It’s okay to eat fish
‘Cause they don’t have any feelings

Something in the way, mmm
Something in the way, yeah, mmm
Something in the way, mmm
Something in the way, yeah, mmm
Something in the way, mmm
Something in the way, yeah, mmm

Underneath the bridge
Tarp has sprung a leak
And the animals I’ve trapped
Have all become my pets
And I’m living off of grass
And the drippings from the ceiling
It’s okay to eat fish
‘Cause they don’t have any feelings

Terjemahan Lirik Lagu Something in the Way – Nirvana

Di bawah jembatan
Terpal telah bocor
Dan hewan yang saya jebak
Semuanya menjadi hewan peliharaan saya
Dan aku hidup dari rumput
Dan tetesan dari langit-langit
Tidak apa-apa makan ikan
Karena mereka tidak punya perasaan

Sesuatu di jalan, mmm
Sesuatu di jalan, ya, mmm
Sesuatu di jalan, mmm
Sesuatu di jalan, ya, mmm
Sesuatu di jalan, mmm
Sesuatu di jalan, ya, mmm

Di bawah jembatan
Terpal telah bocor
Dan hewan yang saya jebak
Semuanya menjadi hewan peliharaan saya
Dan aku hidup dari rumput
Dan tetesan dari langit-langit
Tidak apa-apa makan ikan
Karena mereka tidak punya perasaan

Link Terkait :

Kisah Bob Marley: Dari Kelahiran hingga Warisan Abadi di Dunia Reggae

Bob Marley yang kala itu sedang mengalami puncak kejayaannya, harus redup dengan tiba-tiba lantaran kepergiannya di usia cukup muda. Lantas, bagaimana profil sebenarnya dan kisah kematian penyanyi reggae ini?
Ekspresi Bob Marley saat tampil dalam acara Musik  New York Academy di Brooklyn, New York, 1 Mei 1976. Richard E. Marley Natural sedang dikembangkan keluarga Marley bersama Privateer Holding, sebuah perusahaan yang berbasis di Washington. Aaron/Redferns
Ekspresi Bob Marley saat tampil dalam acara Musik New York Academy di Brooklyn, New York, 1 Mei 1976. Richard E. Marley Natural sedang dikembangkan keluarga Marley bersama Privateer Holding, sebuah perusahaan yang berbasis di Washington. Aaron/Redferns

Jakarta – Bob Marley yang lahir pada 6 Februari 1945 di Nine Mile, Jamaika dengan nama asli Robert Nesta Marley adalah seorang penyanyi, musisi, dan penulis lagu Jamaika. Ia menjadi pelopor reggae yang karier bermusiknya memadukan reggae, ska, rocksteady, serta khasnya gaya vokal dan penulisan lagu.

Kontribusi Bob Marley terhadap dunia musik berhasil meningkatkan visibilitas musik Jamaika di seluruh dunia sehingga membuatnya menjadi figur global dalam budaya populer hingga sekarang, sebagaimana dikutip Bob Marley: Herald of a Postcolonial World?

43 Tahun Meninggalnya Bob Marley, Ini 7 Lagu Terpopulernya
5 Kontroversi Bob Marley, Isu Plagiat hingga Poligami

Sepanjang kariernya, Marley dikenal sebagai ikon Rastafari dan ia pun menanamkan rasa spiritualitas pada musiknya. Ia memulai karier musik profesionalnya pada 1963, setelah membentuk The Teenagers bersama Peter Tosh dan Bunny Wailer yang kemudian berganti nama menjadi The Wailers. Grup ini merilis album studio debutnya The Wailing Wailers pada 1965.

Lalu, The Wailers merilis sebelas album studio lagi dan setelah masuk ke Island Records nama band tersebut berubah menjadi Bob Marley and the Wailers. Sekitar akhir 1960 dan awal 1970-an, grup ini mulai terlibat dalam konstruksi lagu berbasis ritmis. Pada era tersebut pula, Marley memutuskan pindah ke London sehingga grup band tersebut mewujudkan perubahan musik dengan merilis album The Best of The Wailers (1971).

Grup ini mulai mendapatkan perhatian internasional setelah menandatangani kontrak dengan Island dan melakukan tur untuk mendukung album Catch a Fire dan Burnin’ pada 1973. Satu tahun kemudian, grup ini bubar, tetapi Marley masih melanjutkannya dengan nama yang sama. Pada 1975, menyusul popularitas global versi Eric Clapton, Marley melakukan terobosan internasionalnya dengan hit pertamanya di luar Jamaika melalui No Woman, No Cry dari album Live!. Terobosan ini diikuti oleh album terobosannya di Amerika Serikat, Rastaman Vibration (1976) yang berhasil mencapai Top 50 di Billboard Soul Charts, seperti tercatat dalam Billboard.

Tak lama dari perilisan album tersebut, Marley selamat dari upaya pembunuhan di rumahnya yang diduga memiliki motif politik. Sebab, Marley diketahui memang aktif dalam dunia politik, ia mendukung legalisasi marijuana dan mengadvokasi Pan-Afrikanisme. Satu tahun kemudian, ia memasukkan musiknya dengan unsur blues, soul, dan rock Inggris sehingga berhasil menikmati kesuksesan komersial dan kritis secara luas.

Kisah Kematian

Mengutip cancerresearchuk.org, pada Juli 1977, Marley didiagnosis melanoma ganas di bawah kuku kaki sebagai gejala kanker. Meskipun diberi saran oleh dokternya untuk melakukan amputasi, tetapi ia menolaknya lantaran akan menghambat karier bermusiknya. Ia pun tetap melakukan tur dan sedang dalam proses penjadwalan tur dunia 1980. Suatu waktu, ia pingsan ketika joging dan dibawa ke rumah sakit. Kala itu, dokter menyatakan bahwa kankernya telah menyebar ke otak, paru-paru, dan hati.

Tak lama kemudian, kesehatan Marley semakin memburuk. Sisa turnya pun dibatalkan, ia terakhir melakukan konser di Pennsylvania (1980) yang selanjutnya dibawa ke Jerman untuk melakukan pengobatan alternatif. Setelah 8 bulan gagal mengobati kankernya secara efektif, Marley pulang ke Jamaika.

Selama penerbangan, fungsi vital Marley memburuk. Setelah mendarat di Miami, Florida, ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Cedars of Lebanon untuk melakukan perawatan medis. Pada 11 Mei 1981, ketika berusia 36 tahun, dokter menyatakan Marley meninggal karena penyebaran kenkaer melanoma ke paru-paru dan otaknya.

Penghargaan

Tiga tahun setelah kepergiannya, album hits Legend dirilis dan menjadi album reggae terlaris sepanjang masa. Setelah kematiannya, Bob Marley sangat dihormati secara anumerta oleh Jamaika dengan Order of Merit yang ditunjuk oleh bangsanya. Penghargaan lainnya meliputi Grammy Lifetime Achievement Award, bintang di Hollywood Walk of Fame, dan induksi ke Black Music & Entertainment Walk of Fame.